🍂 55 | kejutan

2K 245 142
                                    

seperti kata y/n, urusan dirinya dengan hyunjin belum selesai. saat kembali ke kelas hyunjin langsung diserbu sama temen-temennya y/n. terjadi adu mulut yang bikin suasana kelas serasa kayak di pasar tanah abang.

"lo apa-apaan sih? jadi basah kan baju gue!" pekik hyunjin ketika dengan sengaja y/n menumpahkan minumannya ke cewek itu.

"kita impas kan?"

"lo mau gue aduin bk?!"

"liat muka gue? apa gue keliatan takut?"

saat hyunjin hendak beranjak dari kursi, yuqi mendorongnya hingga dia duduk kembali.

"jangan buru-buru gitu, kita belum selesai ngomong sama lo."

"ngomong apa lagi? gue gak ada waktu buat orang-orang sinting kayak kalian!"

yuqi mendelik malas, dia mencondongkan tubuhnya ke hyunjin: menatap cewek itu dengan tatapan tajam, "lo yang udah masukin dompet kas ke tas y/n kan?"

"hah? gue? kenapa tiba-tiba jadi nuduh gue sih?"

"sekarang gini deh, siapa disini yang setuju sama gue kalo hyunjin sendiri yang naro dompet kosong itu ke tas y/n, coba angkat tangan!"

"apaan sih! gue gak ngelakuin itu!! kalian harus percaya sama gue, jangan kehasut omongan dia!'

"logikanya kalo bener y/n yang ambil, gak mungkin dompet kosong itu disimpen ditasnya, pasti langsung dibuang lah."

awalnya murid dikelas ini ragu untuk mengangkat tangannya, namun satu persatu dari mereka mulai memihak yuqi yang berarti mereka percaya pada y/n.

"lo liat kan? gak ada yang percaya sama lo. lo mau ngelak kayak gimana lagi?"

"huuuuuuu tukang nuduhhh.."

"maling kok teriak maling? gimana sih cok!"

"bendaharanya ganti aja anjing sama si asep!"

"asep siap menjadi bendahara yang sakinah, mawadah, warahmatullahi wabarokatu."

semakin merasa terpojokkan, hyunjin lari keluar kelas sambil nahan nangis.

"huuuuu nangisss nangisss hhahaa.."

"ihhhh kaburrr.."

"y/n, kita mau minta maaf ya karena waktu itu kita gak percaya sama lo."

y/n tersenyum, "santai aja."

mereka pun duduk di kursinya masing-masing.

"hhahaa lucu banget gak sih ekspresi hyunjin? kayak nahan pengen nangis tapi malu."

"sekali-kali emang harus dikasih pelajaran tuh orang biar gak tuman."

"makasih yaa kalian udah bela dan percaya sama gue."

"ini kita lakuin supaya nama baik lo bersih kembali, kita gamau lo di cap tukang nyuri sama orang-orang."

"maaf juga kalo kita baru ngelakuin ini sekarang, karena lo kan gak masuk sekolah beberapa hari. jadi kita nunggu momen yang tepat."

"aaaaa gue jadi terharu deh, makasih yaaa yuqii minaaa.. kalian emang sahabat terbaik gue!"




🚫🚫🚫




"kamu kenapa nangis? baju kamu juga basah. ada apaa??"

"mereka.. mereka permaluin aku, hikss.."

"permaluin gimana? coba cerita yang jelas."

"y/n, yuqi sama mina, mereka permaluin aku. mereka ngehasut anak-anak dikelas kalo aku yang udah simpen dompet itu ditas y/n."

mendengar penjelasan hyunjin membuat heejin tertawa. hyunjin tentu bingung dengan reaksi yang diberikan temannya itu.

"emang bener kan? terus masalahnya apa?"

"tapi.. kamu yang—"

hyunjin tak berani melanjutkan ucapannya ketika melihat perubahan ekspresi heejin yang menatapnya tak senang.

"aku kan udah bilang jangan sampai ketauan, disuruh gitu aja gak becus!"

"maaf.."

"mereka harus dikasih pelajaran karena udah bikin kamu malu. untungnya aku udah siapin kejutan buat mereka."

"kejutan?"

"sepertinya mereka akan suka dengan kejutan ini. apa aku kasih sekarang aja? atau besok?"

hyunjin bener-bener gak ngerti dengan apa yang ada dipikiran heejin. yang jelas, heejin itu bukan orang yang bisa disepelein.




🚫🚫🚫





Keesokan harinya, saat Y/n menyusuri koridor sekolah banyak pasang mata yang menatapnya sinis. Y/n gak begitu mempersalahkannya, dengan santai dia berjalan sambil mendengarkan musik lewat earphone.

"Eh itu yang ada di vidio bukan sih?"

"Iya itu orangnya, kok dia berani ya dateng kesekolah? gatau malu banget!"

"Lonte mana ada punya malu?"

"Hhahaa iya juga ya"

Mereka lagi ngomongin apaan sih? - Y/n.

Ketika Y/n akan masuk kekelasnya, langkahnya terhenti karena Yujin menghalanginya.

"lo ngapain sekolah sih? udahlah ngelonte aja sana!"

Y/n melepas earphonenya, "apaan sih gak jelas! yang ada muka lo kayak lonte yang biasa mangkal dipinggir jalan."

"ngomong apa lo barusan?!"

Saat yujin hendak menampar Y/n, Mina menahan tangannya. "lepasin! ngapain lo ngebelain si lonte?!"

Plakkkk

Mina menampar keras pipi Yujin.

"jaga ya ucapan lo!"

"Awh.." Yujin meringis kesakitan, dia memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh Mina, "..sialan!!"

Tiba-tiba aja Yujin menjambak rambut Mina. Mina tidak tinggal diam, dia balik menjambak rambut cewek itu, alhasil mereka saling jambak-jambakan.

"udah heh udah!!"

Y/n mencoba melerai mereka namun tenaganya tak cukup kuat, untunglah Renjun dan Haechan datang memisahkan mereka.

"kalian tuh kenapa sih?! masih pagi udah ribut aja" tanya renjun dengan nafas terengah-engah.

"dia yang mulai duluan!"

"yang ada lo goblok!"

"lo tolol!"

Mina dan Yujin malah saling tuduh.

"udah-udah jangan ngerebutin gue!" - Haechan.

"kalian bisa tenang dulu gak sih? coba jelasin ke gue ada masalah apa? kenapa sampai jambak-jambakan kayak tadi?"

"dia nampar gue duluan!"

"gue gak akan nampar lo tanpa sebab ya! salah lo punya mulut gak dijaga. ngatain sembarang orang lonte, padahal lo sendiri simpenan om-om!"

"hehh jaga ya mulut lo! temen lo tuh emang lonte! emang lo belum liat apa vidio dia yang kesebar? kalo gue si jijik punya temen kayak dia."

"vidio apa maksud lo?" tanya y/n dengan perasaan yang tak karuan.

yujin menunjukkan sebuah video di hp-nya, "ini lo kan?" detik setelahnya mina merebut dan langsung membanting hp yujin.

"hp gue!!"

"lo bener-bener kurang ajar ya!" mina kembali naik pitam, dijambaknya rambut yujin membuat suasana kembali gaduh.

sementara itu y/n hanya mematung, dia tidak menyangka kalau ketakutannya selama ini akan benar-benar terjadi.

"gak mungkin.. gak mungkin vidionya kesebar.."

Do You love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang