⚽ RS 1. Anak Pindahan ❤

2.1K 229 36
                                    

    Seorang gadis berponi miring, mencangklong tas berwarna putih itu berdiri di depan kelas mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan, hari ini adalah hari pertama kepindahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Seorang gadis berponi miring, mencangklong tas berwarna putih itu berdiri di depan kelas mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan, hari ini adalah hari pertama kepindahannya.

     "Ayo Aletta, perkenalkan diri pada teman-teman baru mu, kamu jangan khawatir, di SMA Bina Merdeka ini tidak ada aksi bullying, aturan disini ketat, kita menerapkan UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak atas korban bullying," urai Bu Nadia panjang lebar. Mendengar hal itu Aletta hanya memutar kedua bola matanya, teori guru itu tidak akan pernah sama dengan kenyataan di lapangan, karena tidak ada cerita sekolah tanpa tukang bully. Ibarat sayur tanpa garam, sebab bisa dipastikan tiap kelas ada saja yang karakter yang suka mem-bully temannya sendiri.

    Aletta yang berdiri di samping Bu Nadia maju selangkah memperkenalkan dirinya. Ada perasaan gugup yang berusaha ia kendalikan. Hanya kedua tangannya yang meremas ujung tali tasnya, untuk meredam rasa gugup tersebut.

     Maklum ia merasa gugup, sebab SMA Bina Merdeka adalah SMA rujukan Nasional yang hampir bisa dipastikan adalah tujuan setiap anak kelas sembilan setelah lulus SMP akan melanjutkan sekolah disini.

     Tatapan Aletta juga sengaja menghindari sudut belakang kelas, markas cowok-cowok 'ekstra' yang sedari tadi berusaha caper ke dia.

     "Selamat pagi teman-teman, kenalin nama aku Aletta Saraphova, biasa di panggil Aletta atau Al saja, aku pindahan dari SMA Persada, pindah sekolah ke Bina Merdeka ini karena urusan pekerjaan Papa, beliau di mutasi di kantor yang lokasinya tidak jauh dari Bina Merdeka ini, Sekian perkenalan dari aku, salam kenal semuanya, Senang bertemu kalian." Aletta mengakhiri perkenalannya. Ia menatap Bu Nadia seakan bertanya akan duduk dimana.

    "Namanya cantik!! Kaya orangnya!!" komentar salah satu cowok yang duduk di sudut belakang. Aletta hanya membalas dengan senyum kecil, menetralkan kegugupannya.

     Cowok-cowok tersebut tak lain dan tak bukan adalah punggawa Rossoneri, kesebelasan tingkat SMA/SMK terbaik se-Jakarta bahkan nasional.

     "Status!!! Status!!!" mereka mulai aktif memburu Aletta.

    "STATUS YA PELAJAR LAH!!!" sahut Okta ngegas, dia cewek tercantik di kelas XI IPA I.

     "Lah Tak! bukan status itu yang gue maksud, kalau jomblo ya bolehlah sama gue," tukas Ojan.

    "Biasalah!!" lanjutnya bernada, sambil menaikkan kedua ujung kerah seragamnya.

    "Ngaca lo Jan!! Mana mau Odette sama pantatnya Akai," sahut Steven yang membandingkan keduanya dengan hero game moba yang sering ia mainkan.

    "Wkwkwkw, first blood!" sahut Boim mengomentari sahutan Steven atas kepedean Ojan tadi. Menggunakan istilah kill dalam game moba.

    "Daripada lo, nyepikin anak orang sana-sini, ujung-ujungnya bucin sama Jennie," balas Ojan tak mau kalah.

ROSSONERI 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang