8. Kegiatan pelatihan OSIS

253 29 1
                                    

Tandai jika ada typo

Selamat membaca dan malming di kamar hehe :)
.
.
.
.
.

B

us akhirnya sampai di tempat tujuan, pantai. Ya, pantai. Sengaja pantai dipilih sebagai lokasi kegiatan OSIS karena pertama, lokasinya tak terlalu jauh. Kedua, biaya yang dikeluarkan tak terlalu banyak. Berbeda jika memilih lokasi seperti hutan atau perbukitan, pasti membutuhkan biaya yang lebih mahal untuk tenda, tenaga dan banyak lagi lainnya.

Ketiga, sebagai pilihan tambahan yang memberikan suasana baru. Jadi tak cuma identik dengan hutan dan tenda, melainkan dengan pasir dan air.

Pemandangan ombak di laut yang bergulung-gulung, suara deburan ombak dan suara burung camar yang saling bersahutan menyambut indra penglihatan dan pendengaran Nezuko setibanya di pantai.

Gadis itu turun dari bus kemudian berlari ke arah bibir pantai. Di sana, Nezuko menghirup napas dalam-dalam. Membiarkan rongga udara di paru-parunya terisi dengan udara segar. Setelah itu, ia mengeluarkannya perlahan. Rasanya begitu melegakan dan, entahlah. Nezuko tak bisa menjelaskan perasaannya dengan kata-kata.

"Woi Nezuko! Ngapain lo di sana? Sini bantuin Makomo pindahin barang-barang dari bagasi bus." Teriak seseorang lumayan jauh dari Nezuko. Meskipun hanya mendengar suara, Nezuko sudah tahu itu suara siapa. Sudah pasti si ketua OSIS, Sabito.

Nezuko beranjak dari tempatnya ke arah parkiran bus seraya berdecak sebal. Nezuko masih lelah karena jadi biduan selama 3 jam penuh di bus dan harusnya saat sampai, Sabito memberinya waktu istirahat. Sayangnya, itu hanya ekspektasi Nezuko. Kenyataannya, Sabito sangat kejam dengan Nezuko.

Langkah Nezuko mengarah ke bagasi bawah bus. Nezuko membantu memindahkan barang-barang yang diperlukan untuk nanti saat kegiatan.

Seraya membantu memindahkan barang, Nezuko juga menunggu kedatangan bus B. Nezuko tak sabar melihat Muichirou.

Beberapa saat menunggu, bus B akhirnya sampai. Bus itu terparkir tepat di sebelah bus A. Saat pintu bus terbuka, iris merah muda milik Nezuko terus memandang ke arah sana. Ia menunggu sahabatnya menunjukkan batang hidungnya.

Tepat sesaat sebelum pintu bus ditutup, dari sana keluarlah Muichirou. Seorang yang sudah ditunggu oleh Nezuko sedari tadi.

Tanpa menunggu lama Nezuko segera memanggil Muichirou.

"Muichirou."

Muichirou yang mendengar namanya dipanggil, celingukan ke kanan dan ke kiri mencari si pemanggil. Disaat Muichirou kebingungan, Nezuko kembali memanggilnya.

"Muichirou, Di sini." panggil Nezuko sedikit lebih keras disertai gestur tubuh, melambaikan tangan.

Iris turquoise Muichirou akhirnya menemukan keberadaan Nezuko yang rupanya tak jauh darinya.

Muichirou melangkah mendekat ke tempat Nezuko berdiri. Di dekat pepohonan. "Sampainya udah lama?" tanya Muichirou.

"Lumayan."

"Butuh bantuan nggak? Kalo iya, gue bantu apa?" Muichirou menawarkan dirinya membantu persiapan kegiatan. Nezuko awalnya ingin menyuruh Muichirou membantunya memindahkan barang, namun mengingat tugas pemuda itu mengikuti kegiatan OSIS adalah untuk dokumentasi, Nezuko menyarankan Muichirou untuk mengambil foto persiapan sebanyak mungkin. "Lo fotoin aja anak OSIS yang lagi nyiapin semuanya."

Muichirou mengangguk lantas mengeluarkan kamera dari dalam tas lalu mengarahkan moncong kamera ke arah Nezuko. Menjadikan gadis itu objek pertama yang Muichirou ambil setibanya di pantai.

Fall | Muichirou X NezukoWhere stories live. Discover now