7. Ricuh

245 27 4
                                    

Tandai jika ada typo atau kata-kata yang sedikit nggak nyambung.

Selamat membaca♡
.
.
.
.
.

Waktu pelatihan OSIS pun tiba. Lokasinya berada di kota tetangga. Jaraknya tak seberapa jauh dan hanya memakan waktu sekitar 3 jam untuk perjalan jika tak ada kendala.

Anggota OSIS kelas 12 dan 11 termasuk Nezuko berada di bus A. Kecuali Muichìrou. Sahabat Nezuko itu berada di bus B bersama OSIS kelas 10 dan guru pendamping. Menurut Nezuko, mungkin itu karena Muichirou yang didaftarkan terakhir jadi mendapat tempat duduk sisa di bus B.

Nezuko sedih awalnya saat mengetahui jika tidak satu bus dengan Muichirou, tapi gadis itu berpikir, toh nantinya keduanya juga akan bertemu di tempat tujuan. Mereka berpisah hanya dalam hitungan jam sementara saat bertemu nanti keduanya bisa bersama hingga 2 hari.

Setengah jam perjalanan, suasana bus A begitu ramai, ricuh dan gaduh karena sedang ada karaoke dadakan dengan Nezuko sebagai biduan.

"Tarik sis."

"Semongko." ucap seluruh penumpang bus serentak berteriak, tak terkecuali kernet dan sopir bus.

"Kini tinggal aku sendiri." Nezuko mulai bernyanyi sambil menggoyangkan pinggul ke kanan, kiri atau memutar menikmati alunan lagu dangdut. "Hanya berteman dengan sepi."

Saking ricuhnya Inosuke, kakak kelas Nezuko itu bahkan bertindak paling heboh diantara siswa yang lain dengan membuka kaos yang dikenakan lalu memutarnya di atas kepala, seraya berteriak heboh memeriahkan suasana. Karena tingkahnya itu, tanpa sadar Inosuke memperlihatkan ketiaknya yang lebat oleh bulu. Kelakuannya itu tak digubris oleh murid lain. Mereka semua sedang sibuk berjoget.

"Menanti dirimu kembali. Disini ku terus menanti. Akan kucoba untuk, menanti. Dirimu kekasih."

"Tarekkk."

"Goyang teros sampe mampus."

"Azek."

Sorakan dari para siswa membuat suasana meriah dan ramai semakin terasa. Mereka semua merasa sedang berada di pertunjukkan dangdut sungguhan.

Beberapa menit berselang, lagu pertama akhirnya usai. Para siswa semakin bersemangat untuk pertunjukkan lagu kedua. Mereka semua bahkan berebut menyebut lagu yang harus dinyanyikan.

"Kereta malam, Elvi sukaesih."

"Judi, bang haji Roma Irama."

"2 kursi, Rita Sugiarto."

Nezuko jadi bingung sendiri mendengar begitu banyak request lagu yang disebutkan. Nezuko tidak tahu harus memilih yang mana. "Tenang semuanya. Gimana kalo lagu buka sitik jos aja?" ucap Nezuko melerai pertengkaran para siswa. Ia juga memberi penawaran lagu untuk mereka.

"Apa aja dah. Gas."

"Terserah."

Nezuko mengacungkan jempolnya di udara. Gadis itu berjalan ke arah dasbor bus kemudian mencari kaset lagu yang akan dinyanyikan. Kemudian Nezuko menyetel kaset tersebut ke DVD player

.

Irama lagu pembuka mulai terdengar. Semua orang mulai bersiap untuk kembali berjoget ria.

"Hei, kenapa kamu kalo nonton dangdut sukanya bilang?" Nezuko mulai menyanyi. Saat menyanyi, Nezuko benar-benar terlihat layaknya seorang biduan asli. Dengan tatapan mata yang menggoda dan goyangan yang aduhai, membuat Nezuko begitu cocok jika suatu hari nanti menjadi seorang penyanyi dangdut.

"BUKA SITIK, JOSS."

---◇♡◇---

Disatu sisi bus A begitu hening dan tenang. Bus yang berisi beberapa guru pendamping dan anggota OSIS baru itu benar-benar jauh dari kata ramai. Tak ada karaoke, tak ada biduan dadakan ataupun berjoget ria. Guru pendamping yang berada di sana, termasuk Giyuu memilih tidur. Jadi tak salah jika para siswa kelas 10 tidak bisa leluasa menunjukkan sifat asli mereka yang lebih ke arah bar-bar. Intinya, mereka tak ingin membuat para guru menjadi terganggu.

Meskipun banyak dari mereka yang tak bisa menunjukkan sifat aslinya, ada beberapa orang yang bisa menunjukkan. Salah satunya, Muichirou Tokito.

Muichirou yang memang sudah pendiam, menjadi semakin sunyi. Sedari keberangkatan hingga sudah setengah perjalanan, belum ada satu patah kata pun yang terucap dari bibirnya.

Pemuda itu memilih duduk tenang di tempat duduknya seraya menikmati pemandangan yang tersaji di depan matanya. Baginya, lebih baik bungkam dan menikmati pemandangan di luar daripada harus mengobrol tak penting atau sekadar basa basi dengan orang lain.

Juga melihat pemandangan di luar secara langsung seperti yang dilakukan Muichirou, rasanya begitu menyenangkan daripada hanya menikmati dari layar handphone dalam genggaman. Meskipun bisa dibilang penampakannya sama tapi sensasinya berbeda.

Dan memandang terus menerus ke arah handphone, dampaknya takkan baik pada mata. Karena sinar radiasi yang terpancar bisa membuat mata menjadi lelah dan bahkan menjadi minus.

Muichirou yang tak ingin hal itu terjadi memilih jalan amannya saja. Ia memilih menon-aktifkan handphonenya selama perjalanan dan kegiatannya nanti.

Pandangan Muichirou mengarah ke sekitar, semuanya sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang makan, bermain ponsel dan tidur. Pemuda bersurai hitam kehijauan itu menghela napas pendek, Muichirou penasaran bagaimana ulah Nezuko di bus A.

Ia juga bertanya-tanya, seberapa ramai bus A? Muichirou yang meskipun baru mengenal Nezuko selama beberapa tahun, tahu betul bagaimana tabiat gadis itu saat mendengar suara dangdut yang sedang didendangkan.

Sudah pasti akan ikut ambil bagian menyanyi dan berjoget dengan heboh.

Pasti seperti itu. Muichirou yakin.


Halo author disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halo author disini.
W mau minta maaf untuk beberapa chapter sebelumnya yang ada beberapa kata membingungkan.
Seperti di chapter badmood, Mui bilang dia kesel karena 'pelukan tak disengaja' kalimat itu lupa w ganti.

Jadi awalnya di chapter murid baru, ada adegan Zenitsu meluk Nezuko.
Tapi setelah dipikir-pikir, adegan itu malah terkesan berlebihan dan gak masuk akal.

Toh, ga mungkin ada anak sma baru kenal udah main peluk aja apalagi cowok-cewek. Akhirnya w ganti adegannya. Eh malah kelupaan buat revisi chapter selaniutnya hehe.

Maafin ye hehe :)

Semoga suka chapter ini, see you👋

Fall | Muichirou X NezukoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang