Tapi dia malah nangis kejer, padahal belum diapa-apain.

Teman-temannya menatapnya malas "Kau tanya sendiri sama Kepala Sekolah Opet, sipapasi paga, aku juga bingung kenapa bocah cengeng gila ini bisa masuk" Jawab Jilbert malas. Pertanyaan Jackob bodoh sebodoh orangnya.

"Hiks..salahku apasih Kak, kenapa di bully mulu" Protes Alki kesal sekaligus takut.

"Diam, salahmu itu banyak tau" Jawab Harvy datar.

"Enaknya dia diapain ni?"

"Heum, gimana kalau kita suruh dia nembak 1 orang yang duluan dia lihat saat keluar dari gudang ini" Usul Harvy semangat, senyum licik terbentuk di wajahnya.

"Heh, gimana kalau yang dilihatnya adalah Pak Guru pemarah?"

"Ya berarti dia harus nembak bapak itu, HAHAHAHAHAH"

"Gila kau"

"Nah bocah cengeng, sekarang kau keluar dan tembak siapapun yang kau lihat setelah keluar dari sini"

Alki mau tak mau mengangguk, lalu berdiri. Berjalan cepat menuju pintu dan membukanya.

Bertepatan dengan Milky yang membuka pintu juga, membuat semua yang ada di dalam gudang terbelalak kaget.

"Sedang apa kalian disini?" Tanya Milky dingin disertai tatapan tajamnya, membuat mereka semua gemetar ketakutan.

"Em, kami sedang bermain sebentar, hehe benarkan Alki, heum!" Ucap Jhonson seraya merangkuk bahu Alki.

Alki diam, kemudian menggeleng ribut "Enggak Kak, mereka Bully ak-"

"Bully apaan bully, gak ada tuh kami bully-bully" Ucap Jilbert, dia membekap mulut Alki sampai remaja yang memakai gelang strip hitam pink itu hampir menangis.

Milky menatap tajam mereka "Jackob, Jidan, Jilbert, Harvy, Jhonson, kalian aku hukum untuk membersihkan toilet di lantai 1 sampai 3, tidak ada penolakan" Ucapnya tegas dan tak terbantahkan.

Membuat mereka melotot kaget "YAH! YAH MILKY JANGAN GITU DONG!! AKU GAK ADA IKUTAN BULLY IHHH!!" Teriak Harvy, memprotes hukuman Siswi Milky katakan.

"Halah bacot, Kau tadi yang kasih usul buat di-"

Harvy segera membekap mulut Jidan, remaja yang memakai bando berwarna hijau cerah itu menatap Harvy tajam, tangan Harvy bau belacan btw.

Harvy panik, jangan sampai pujaan hatinya menganggapnya sebagai siswa nakal.

"Jidan mah mulutnya licin bangeut, Aku gak ada kayak begituan kok Milky, percaya dehhhh" Rengek Harvy pada Milky.

"Dih jijik, gausah merengek seperti itu, menjijikan" Celetuk seseorang dari luar gudang.

Remaja tampan yang memakai kalung berbandul liontin merah gelap "Ah Judith, tolong urus mereka, aku harus pergi dulu" Ucap Milky pada Remaja yang bernama Judith itu.

Judith mengangguk 3 kali, dan mengelus kepala pujaan hatinya "Serahkan padaku Baby, curut-curut ini akan aman dibawah kendaliku" Ucap Judith lembut.

Milky kemudian menatap kearah Alki dan memberikan senyum teduhnya "Alki balik ke kelas sama kakak yuk, kamu ada les tambahan kan? Kakak lihat teman sekelas kamu masih ada di sekolah, biarin mereka nanti di hukum sama Judith" Ucap Milky lembut.

Alki memberontak di rangkulan Jackob, dia berlari pelan ke arah Milky dan menatap Milky berbinar "Kakak cantik, mau jadi pacarnya Alki gak?" Tanya Alki polos sekaligus serius.

Brak!

Gubrak!

Bam!

Tak!

Krek!

Deg!

Ke 6 senior tadi menatap shock Alki, berani sekali bocah gila cengeng itu menyatakan perasaannya pada Pujaan hati mereka.

"BOCAH GILA KAU KURANG AJAR!!" Raung Harvy, Jackob dan Jilbert.

Mereka memukul meja rusak di dekat mereka akibat emosi yang merebah, Jidan yang tadinya sedang membersihkan kaca-matanya kini malah mematahkannya jadi 2.

Dia menatap horor bocah gila yang saat ini malah senyum-senyum polos, ingin rasanya Jidan merobek bibir itu sampai koyak.

Jhonson sendiri mematahkan game nintendo ditangannya saat mendengar ucapan itu, dia menatap dingin Alki.

Sedangkan Judith, memukul kuat pintu disebelahnya sampai membuat Milky kaget "Hey, kenapa kalian ini?" Tanya Milky bingung.

"Gimana kakak cantik, kakak mau gak jadi pacarnya Alki" Tanya Alki lagi.

Milky menatapnya lembut, kemudian mengelus kepalanya "Maaf ya, Kakak gabisa nerima kamu, soalnya nanti yang ada kamu dihajar sama Bang Delta nya Kakak" Ucap Milky tak enak hati.

Alki sedih, tapi dia tak akan mengalah "Milky, Delta kan gabisa beran-"

Hump!

Milky membekap mulut Jidan, dan menatap Jidan dengan tatapan mautnya "Jidan ngomong apa? Coba bilang sekali lagi" Ucap Milky lembut, tangan kanannya menepuk pelan pipi Jidan.

Jidan bukannya takut, dia malah terpesona, ini kali pertama Milky kontak fisik dengannya, tatapan Jidan berubah, tatapannya menjadi hangat sekaligus menggoda.

Dia menahan tangan Milky yang ada di bibirnya, dan Jidan mencium telapak tangan Milky, membuat Milky kaget dan segera menarik tangannya.

"Jidan! Lo gila!?" Seru Milky shock, Jidan menjilat bibirnya, dia menyentuh bibirnya perlahan dan tatapannya berubah seketika.

"Aku gak gila kok" Ucapnya tenang dan lembut, Milky merinding seketika, dia berbalik dan langsung lari keluar dari gudang.

Meninggalkan 5 J dengan 1 H dan 1 A, Jackob, Jilbert, Jhonson, Harvy dan Judith mendekat, mereka mengelilingi Jidan.

"Berani ya Lo, Kim Jidan" Ucap mereka ramah disertai senyum manis.

Jidan mendengus "Mau apa Lo pada, sok atuh sini kita gelut" Ucap Jidan menantang, dan sedetik kemudian.

Brak!

Bruk!

Buagh!

Brak!

NYIT!

Kalian tau lah ya apa yang lagi mereka lakukan, iya, mereka main ular tangga//Plak!// maksudnya mereka lagi baku hantam. Alki sendiri malah melempar tikus ke arah seniornya yang baku hantam.

.
.
.

Milky menggerutu di sepanjang parkiran sekolah, perlakuan mereka hari ini aneh semua, Milky heran sekaligus kaget.

"Mereka gak waras" Gumam Milky, dia sampai di pagar sekolah, yang berhadapan langsung dengan jalanan beraspal yang ramai.

Beruntung cuma 1 arah saja, Milky menoleh ke kanan terlebih dahulu, memastikan jika tak ada kendaraan di dekatnya "Aman" Gumamnya kemudian berjalan sedikit cepat.

Dengan tangan kiri yang memegang bandul liontin putih pemberian Judith, permen milkyta pemberian Harvy, dan Nintendo pemberian Jhonson di tangan kanannya.

Milky menyebrang jalanan.

"Haha, mampus Lo sekarang Milky"

Tin tin!!

Milky menoleh, jantungnya terasa berhenti berdetak, sebuah mobil Avanza melaju dari arah kanannya dengan cepat. Dia melajukan langkahnya lebih cepat, namun sayang.

Ciiiit!!

Brak!

Tabrakan tak bisa di elakan lagi. Bandul putih yang sudah berubah merah, dan seragam putih yang dihiasi bercak darah.






















Tbc...

Syalalal, entah kenapa, aku berencana, ingin, menghapus semua ceritaku...gatau..hanya delusi atau rencana sepintas. How crazy i am.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Where stories live. Discover now