2.4

5.3K 679 76
                                    

Hai?











Enjoy!!












Psstt! Ily 💕


















Malam ini Mark pulang.

Benar-benar pulang ke rumah setelah hampir seminggu menginap di kantor,

Awalnya Jeno kira Mark hanya membual pada Hana soal dirinya yang akan segera pulang saat Hana mengunjunginya tempo lalu,

Apa Jeno terlalu berburuk sangka eh?

Jeno tersadar dari lamunannya saat Mark masuk ke dalam kamar mereka setelah menemani Hana sampai tertidur.

"Kenapa belum tidur?."

Jeno yang melamun menatap ponselnya, tersentak saat mendengar suara Mark. Dia mendongak lalu menggeleng kecil

"Aku boleh nanya sesuatu nggak, Mark?."

Mark yang awalnya hendak melepaskan kaos hitam miliknya terhenti,


"Boleh, aku mandi dulu tapi."


Jeno mengangguk kecil, lalu menatap Mark yang masuk kedalam kamar mandi.

Jeno beranjak dari duduknya menuju dapur, dia memutuskan untuk membuat teh hangat.

Saat Jeno kembali, Mark sudah selesai mandi dan tengah mengeringkan rambutnya.

Jeno berjalan menuju meja kecil yang ada didepan ranjang mereka, meletakkan teh diatasnya lalu duduk diatas ranjang.


"Katanya mau nanya..nanya apa?."



Jeno menatap Mark lurus, dia menghela nafas sebelum berkata











"Sebenarnya apa yang buat kamu pengen cerai?."

.
.
.
.
.

Malam ini Kris kedatangan tamu, salah satu anak teman bisnisnya berkunjung.


"Sebenarnya saya datang kesini atas perintah papa, om...dan juga saya ingin untuk membatalkan rencana perjodohan saya dengan anak om."


Kris mengerutkan dahinya bingung, dia menegakkan tubuhnya lalu menatap perempuan cantik yang ada di depannya itu dengan tajam.


"Apa alasanmu?."



Perempuan itu sedikit tersentak, lalu menatap Kris dengan pandangan takut.


"Say-saya sudah punya pacar, om...dan sangat nggak mungkin buat saya tiba-tiba menikah dengan orang lain. Lagipula..sepertinya Jisung juga sama seperti saya."



Kris kembali menatap perempuan itu bingung,


"Jisung juga pu-punya pacar, om."


Kris yang mendengarnya kaget, seharusnya dia tidak kecolongan seperti ini. Bagaimanapun juga Jisung harapan Satu-satunya sekarang.

"Tidak."


Perempuan itu bergetar mendengar suara berat Kris,


"Aku pastikan kalian tetap menikah, sekarang kalian bisa bebas berpacaran tapi ingat...beberapa tahun kedepan kalian akan menikah. Atau Papamu akan mendapatkan hadiah dariku."


Setelahnya perempuan itu pamit dan berlari menuju mobilnya.

Meninggalkan Kris yang emosi karena fakta yang baru saja terungkap.



egoïstisch - 2Where stories live. Discover now