2.22

5.1K 510 66
                                    

HAIII











Aku kangen :(













Enjoy!!




Jisung membuka matanya, sedikit mengerutkan dahinya saat cahaya lampu mengenai matanya.

Dia menoleh, menatap sekelilingnya.

Seingatnya kemarin dia ada di rumah Jun, tapi sekarang kenapa dia ada di rumah sakit?

Dia merasa sedikit enakan sih, kakinya tidak sakit oh ternyata sudah di perban.

Jisung berusaha duduk, dia menghela nafas lega ketika usahanya untuk duduk berhasil.


"Laper." Gumamnya pelan






Jisung terkejut saat tiba-tiba pintu kamar rawatnya terbuka, dia menoleh cepat dan menatap kaget Chenle yang masuk ke dalam ruangan.





"Le!?"




Chenle melirik Jisung, lalu mengabaikannya.

Dia memilih untuk berjalan menuju jendela dan membuka tirainya, mematikan ac dan membuka jendela agar udara disini terganti.

Setelahnya Chenle hanya diam, duduk di sebelah Jisung tetapi tidak berniat untuk memulai percakapan.

Jisung tahu seharusnya dia yang menjelaskan tentang dirinya selama ini, tapi dia harus bisa membuat Chenle mendengarkan









Apa ya?









Oh dia tahu







"Sshhhh....aaakkkkkk sakit banget yaampun." Jisung tiba-tiba saja memekik seperti itu membuat Chenle panik,



"Eh! Kenapa!? Bentar aku panggil dokter dulu!"

Chenle berlari cepat bahkan sebelum Jisung bisa meraih tangannya.

Duh cepat sekali sih larinya, batin Jisung heran.

Akhirnya Jisung harus menunggu Chenle kembali, duh niat mengerjai kekasihnya malah berakhir di panggilkan dokter betulan

Chenle datang bersama seorang dokter yang dia ketahui bernama Dokter Lee, ehm adik ayahnya.


"Dah sadar kamu nak? Kirain koma." Ucap dokter Lee lalu terkekeh,

Jisung mendengus kesal, adik ayahnya ini suka sekali mengganggunya. Sejak dulu saat dirinya masih kecil sampai sekarang ini,


11 12 sama Haechan lah,


"Duh kirain dokter yang rawat aku dokter cantik, taunya sama dokter jomblo."

Dokter Lee memandang Jisung kesal, hish selalu saja menyenggol statusnya.

"Dah baring dulu, ini kalo bukan om yang betulin kaki kamu udah om ilangin sekalian biar nggak bandel lagi. Bisa-bisanya loh Ji kamu tuh ckck."

Setelah selesai memeriksa Jisung, dokter Lee mengatakan jika kondisinya mulai membaik meskipun belum boleh pulang karena harus menunggu jahitan di kakinya benar dahulu.

Setelah mengucapkan terimakasih, Chenle kembali duduk di tempatnya tadi.

Suasana kembali hening, Jisung menatap Chenle yang sedang memainkan ponselnya



"Le, aku disini kenapa liatnya hp sih!?" Gerutu Jisung, dia bahkan sudah menatap Chenle sepenuhnya.

Chenle hanya melirik kesal, lalu kembali berkutat pada ponselnya

egoïstisch - 2Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz