Siswi itu menggeram kesal "Songong banget Lo, mentang-mentang banyak yang ngejer jadinya sombong" Balas Siswi itu lagi.

Milky menaikan sebelah alisnya, tawa sarkas tercipta begitu saja setelah mendengar ucapan gadis di depannya, Milky berkacak pinggang "Dengar ya Hermina, ini gak ada sangkut pautnya sama cowok yang ngejer Gue, emang dasarnya Lo payah dalam basket, jadi jangan ngalihin kelemahan Lo, dengan kelebihan Gue, oke" Ucap Milky santai, sebelum pergi dia menyipratkan keringatnya ke wajah Hermina.

"Sombong banget jadi manusia" Gumam Hermina kesal.

"Hermina, ini buat Lo"

Hermina menoleh, dan dengusan dingin menjadi jawabannya "Derlon, Gue tuh gak suka sama Lo, jadi mending gausah ngejer Gue lagi" Sinis Hermina pada Derlon, Derlon datang dengan botol minum dan handuk, dia sudah menunggu di pinggir lapangan sedari tadi.

Guna memberikan dua benda itu pada Hermina, tapi gadis manis itu tetap menolaknya, Derlon tersenyum getir "Maaf, Gue cuma mau ngasih ini doang buat Lo" Ucap Derlon canggung.

Saat ini semua yang ada di lapangan menatap Derlon dan Hermina, sudah tau tentang usaha Derlon untuk mendekati Hermina, walau gadis itu malah mengejar Harvy, Harvy sendiri malah ngejar Milky.

"Gue gak sudi nerima itu, mending Lo buang" Ketus Hermina.

Derlon menunduk, dia cukup sakit hati mendengar ucapan Hermina.

Puk.

Derlon menoleh begitu merasakan bahunya ditepuk pelan, ada Nayna yang menatapnya polos "Kalau Hermin gamau, kasih Nay aja sini, Nay capek loh habis main basket tadi Del" Ucap Nay polos dan riang.

Derlon tersenyum kecil, dia berbalik dan menghadap Nayna yang hanya sedagunya, dengan lembut dia mengelus kepala Nayna "Ini buat Lo Nay, seka keringatnya pakai handuk ini, Gue ke Ruang Osis ya Nay, makasih" Ucap Derlon pelan dan setelah memberikan benda tadi pada Nay.

Dia pergi, mengabaikan tatapan kasihan yang dilayangkan sekitarnya untuknya "Gatau diri weh".

Mereka sontak terdiam, mendengar ejekan yang terdengar dingin itu, secara bersamaan mereka menatap ke satu titik yang kini kembali ke lapangan, padahal tadinya dia mau pergi ke kantin, tapi melihat salah seorang teman dekatnya di permalukan.

Dia gajadi ke kantin "Bukan urusan Lo Mil, mending Lo gausah ikut campur" Sinis Hermina.

Milky mendengus remeh, senyum sinis terbentuk begitu saja "Lo gatau diri, oke, intinya Lo itu gak tau diri, Lo iri karena Harvy tersayang Lo ngejer Gue, sini biar Gue panggil orangnya langsung," Milky berucap panjang.

Kemudian dia menatap tajam ke arah Harvy yang berdiri tak jauh darinya, Harvy terdiam kaku, dia tidak tau apa salahnya sampai Milky menatapnya setajam itu.

"HARVY!" Teriak Milky mengagetkan mereka semua, apalagi teriakan itu menggema begitu saja di lapangan Indoor.

Harvy berjingit, tubuhnya secara otomatis berlari ke arah Milky "Saya Milky, ada apa?" Tanya Harvy pelan.

Milky melirik Harvy "Gue kenalin nih, dia adalah Hermina ambasari, dia suka sama Lo, dia ngejerin Lo mulu nih, nah Lo mau gak misalnya Hermina ngasih Lo sesuatu seperti minuman, Lo terima gak?" Tanya Milky santai.

Dia bersidekap dada, ini adalah pembalasan yang Milky lakukan untuk Hermina, atas apa yang dia lakukan pada Derlon tadi.

"Gue terima sih, tapi ujungnya bakalan Gue kasih orang lain, setidaknya Gue ngehargain dia yang uda ngasih Gue barang itu" Jawab Harvy dewasa.

Milky mengangguk puas, jawaban yang seperti Milky inginkan, Milky menepuk kepala Harvy pelan "Harvy ngelakui itu, karena dia ngehargai perasaan orang yang kasih benda itu ke dia, gak kayak Lo!."

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя