"Mas ketinggalan banyak soal Abi kayaknya." Ujarnya.

Aku tersenyum mendengarnya, aku mengusap lengan Mas Jungkook, Mas Jungkook menatapku, aku menggeleng pelan.

Aku tahu, mungkin Mas Jungkook merasa bersalah, saat aku persalinan Mas Jungkook tidak ada di sisiku, dia sedang bertugas. Jujur saja, awalnya aku merasa kecewa padanya, namun aku kembali mencoba paham, itu bukan kemauan Mas Jungkook, itu sudah menjadi kewajibannya.

"Bahkan Abi tidak mau berhenti menangis meski Mas sudah menggendongnya." Lanjutnya.

Aku lagi-lagi menggeleng, "Jangan begitu Mas. Abi sayang Ayahnya." Balasku.

Mas Jungkook memelukku dari samping, dia menaruh kepalanya di ceruk leherku.

"Mas Jungkook jangan terus merasa bersalah, Eunha juga udah lupain itu." Ujarku.

"Tapi Mas selalu merasa bersalah jika melihat wajah Abi." Balasnya.

"Itu bukan kemauan Mas Jungkook, jadi please stop ngerasa bersalah ya Mas." Pintaku.

"Abi pasti bangga punya ayah nya seorang abdi negara." Lanjutku menghiburnya.

Aku rasakan Mas Jungkook mengangguk pelan. Abi melepaskan putingku, sepertinya Abi sudah kenyang.

Anak itu menatapku dengan mata jernihnya. "Selamat pagi Abi." Sapaku.

Aku rasa Mas Jungkook ikut menatap Abi, aku meliriknya dia tersenyum tipis melihat Abi.

"Eunha lagi masak, Mas jaga Abi ya?" Pintaku menatapnya.

Mas Jungkook menatapku, aku mengangguk pelan sembari tersenyum meyakinkan.

Mas Jungkook menerima uluranku untuk menggendong Abi.

Aku tersenyum melihatnya, aku mencium pipi Abi lalu mengecup bibir Mas Jungkook.

"Eunha masak dulu ya Mas." Ujarku, Mas Jungkook mengangguk sembari tersenyum.

Aku berjalan meninggalkan mereka berdua. Aku tersenyum melihat Mas Jungkook yang mencoba mengajak Abi bermain.

|complete husband|

Pukul satu siang aku bermain dengan Abi. Semua pekerjaanku cepat selesai karena Abi di jaga Mas Jungkook.

Mas Jungkook sedang keluar ke mini market untuk membeli cemilan.

Malam ini, kami berniat menonton berdua, itu ide Mas Jungkook. Entah apa yang di pikirkannya, tiba-tiba dia ingin menonton film yang ada di laptopnya.

"Sayang, tadi main sama Ayah ya, main apa aja." Ujarku mengajaknya berbicara.

Abi menatapku dengan matanya, lalu tersenyum lebar. Aku yang melihatnya terkekeh.

Aku mencium pipi Abi beberapa kali karena gemas.

Oh ya aku lupa memberitahu, Adit aku dengar dari Ibu jika dia sudah menikah dengan salah satu perempuan yang di kenalkan kakak nya. Perempuan itu cantik, Adit pantas mendapatkannya karena Adit juga tampan.

Teh Yena sekarang sudah punya dua anak, yang kedua ini laki-laki. Namanya Guntur.

Terus, Yuna udah tunangan sama Jimas, aku gak nyangka awalnya kalau misalnya Yuna sama Jimas bakalan se langgeng itu.

Complete Husband ; ekWhere stories live. Discover now