|complete husband|
Seharian selama di sekolah, Eunha tidak semangat seperti biasanya. Dia hanya akan diam di kelas terus kecuali saat akan melaksanakan ibadah.
Bahkan istirahat pun dia tetap di kelas, menitipkan jajanannya pada Yuna. Meski hanya dua buah roti dan satu susu saja.
"Na lo beneran gak papa?" tanya Yuna khawatir
Hari ini satu jam pelajaran lagi akan selesai, Yuna yang sudah khawatir saat melihat sahabatnya yang sudah murung dari pagi.
Eunha menggeleng lalu tersenyum tipis. "Lo gak enak badan? Kalo gak enak mending lu ijin pulang" ujar Yuna
"Gak kok Yun, santai aja" balas Eunha pelan
"Ya gimana gue mau santai Na, lo kok lemes gitu gak biasanya" balas Yuna sedikit kesal
"Gue udah bilang gak papa Yun" balas Eunha lagi
Yuna menghela napas pelan, lalu mengangguk singkat.
"Pasti suaminya minta cerai tuh makanya galau" celetuk Kekey
Eunha tidak menggubrisnya, sedangkan Yuna langsung menatap tajam Kekey.
"Punya mulut tuh di jaga! Jangan asal ceplos aja kalo ngomong, ngumbar fitnah aja lo" ujar Yuna sewot
Kekey tersenyum meledek, "Ya terus kemana Eunha yang biasanya ketawa bahagia bisa nikah sama om-om itu?" tanya Kekey
"Berarti lo diem-diem perhatiin gue ya Key? Fans gue lo?" tanya Eunha sembari menatap Kekey jengah
"Fans? Idih najis" balas Kekey langsung
"Udah-udah! Kalian tuh kenapa sih? Lo juga Key kenapa tuh mulut lancar banget ngehujat, giliran presentasi kayak orang gagu lu" ujar Jeje datang melerai
Kekey menatap Jeje sinis, "Mulut mulut gue, kenapa lo yang sewot?" tanya Kekey
Jeje tertawa pelan, "Nih ya Key, kalo lo ada di posisi Eunha gimana? Bakalan enak tuh hati?" tanya Jeje
Kekey pergi beranjak dari sana tanpa berniat menjawab Jeje. Dasar Kekey!
Jeje menatap Eunha yang sedang menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.
"Na lo sehat kan?" tanya Jeje khawatir
"Iya Je gue gak papa Kok" balasnya cepat
Jeje menatap Yuna, begitupun Yuna yang menatap Jeje.
"Kenapa sih?" tanya Jeje berbisik pelan
Yuna mengangkat bahunya, "Gak tau gue, ditanya jawabnya gak papa mulu" balas Yuna ikut berbisik
Keduanya menghela napas pelan, tanda menyerah. Eunha kadang sulit terbuka pada mereka berdua.
Tidak lama kemudian datang guru mata pelajaran berikutnya.
"Na ada guru" ujar Yuna mengguncang bahu Eunha
Yuna menatap Eunha khawatir saat temannya tidak menyahut.
"Na? Eunha?" ujar Yuna mengguncang bahu temannya
YOU ARE READING
Complete Husband ; ek
Romantika[Done] "Tidak ada pilihan lain, kita harus menikahkan Eunha." "Tapi, usia Eunha masih muda. Siapa yang mau menikahinya?" "Saya akan menikahinya." Eunhana atau kerap di panggil Eunha itu harus menerima pernikahan itu disaat usianya masih dini. Usia...