37. Resign

7.1K 627 34
                                    


Jungkook terbangun dari tidurnya melirik jam yang menunjukkan pukul satu dini hari. Jungkook memaksakan matanya terbuka dan melirik Hansung yang tidur pulas diantaranya dengan Taehyung.

Jungkook mengernyit melihat Taehyung yang masih terjaga terlihat melamun sambil mengusap-usap pipi bulat Hansung.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Jungkook dengan suara seraknya khas bangun tidur.

Taehyung terkaget menatap Jungkook lalu tersenyum tampan. "Kenapa bangun?"

Jungkook duduk menyenderkan diri pada head board. "Mau nyusuin Hansung, udah waktunya mimi."

"Aku buatin ya?"

Jungkook mengangguk lalu Taehyung turun ranjang membuatkan susu formula untuk Hansung.

Jungkook menatap gerak-gerik Taehyung yang kedapatan melamun lagi sambil mengaduk susu didalam botol.

Jungkook mengawasi Taehyung sambil memindahkan Hansung ke pangkuannya bersiap memberikan susu pada Hansung.

"Ini, anget kok coba cek lagi." Kata Taehyung memberikan susu Hansung.

"Makasih papa."

Taehyung mencium kening Jungkook lama. Jungkook dapat merasakan sesuatu yang mengganjal.

Taehyung pindah ke tempatnya lagi. Mengusap-usap paha Hansung.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Jungkook melihat Taehyung masih segar matanya menatap Hansung yang anteng tidur. "Kalau ke ganggu Hansung aku taruh box aja ya?"

Taehyung menatap Jungkook menggeleng. "Nggak usah, biar aja disini." Taehyung kembali menatap Hansung. "Mau liatin muka Hansung."

"Tidur gih, udah jam segini pasti belum tidur dari tadikan?"

"Kookie duluan aja. Sini hyung puk-puk biar nyenyak tidurnya."

Jungkook menghela nafas lalu memberikan guling ditempatnya untuk menjaga Hansung takut-takut kalau lalai jatuh.

Berpindah ke belakang tubuh Taehyung yang bergeser memberikan ruang banyak untuk suaminya.

Taehyung menyambut pelukan hangat Jungkook yang mendusal dalam dadanya. Menepuk-nepuk pelan pantat Jungkook.

Jungkook mendongak. "Ada apa?"

"Apanya?" Taehyung mengernyit.

"Kenapa muka hyung kek banyak pikiran gitu?" Jungkook meraba wajah Taehyung.

"Keliatan ya?"

"Kamu itu nggak bisa tutupin apa-apa ke aku lagi. Kamu sekarang itu terlalu transparan buat aku."

Tatapan mata teduh Jungkook membuat Taehyung merasa dia benar-benar merindukan rumahnya. Kim Jungkook, suaminya, tambatan hatinya, rumahnya.

Taehyung membelai wajah cantik Jungkook. Sungguh, Jungkook itu cantik bagi Taehyung, sangat cantik malah. Beruntungnya Taehyung memiliki Jungkook sebagai miliknya, the only one for him.

"Boleh aku minta pendapat suami ku?" Kata Taehyung.

Jungkook mengangguk. "Boleh." Jungkook memegang lengan Taehyung yang asik membelai wajahnya.

Taehyung menatap manik mata Jungkook, keduanya seolah mengunci pandangan mereka. Saling mengarungi dalamnya mata lawan mereka.

"Gimana menurut Kookie kalau hyung berhenti jadi pilot?"

Jungkook diam. Kaget tentu saja, setaunya pilot adalah profesi yang Taehyung idam-idamkan sejak dia kecil kata mama Baekhyun. Bahkan Taehyung sampai menolak segala fasilitas yang papa Chanyeol berikan dan menukarnya dengan biaya sekolah penerbangannya. Hidup sederhana apa adanya yang pas-pasan karena papa Chanyeol hanya memberi uang sekolah dan uang jajan pas, bukan tanpa alasan hanya saja papa Chanyeol tidak setuju waktu itu jika Taehyung memilih menjadi pilot ketimbang menjalankan perusahaan keluarga.

I love you, Captain [ Taekook ] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora