2. Awal

15K 1.4K 52
                                    

Sepulang dari rumah Jungkook, Taehyung tidak langsung pulang ke rumahnya namun memilih menemui temannya. Menceritakan kejadian barusan tentu saja.

Tit tit tit tit tiiit ceklek!

"Yak! Taehyung? Kau kah itu?" Taehyung berdehem sebagai jawaban.

"Aku tidak membawa handuk, bodoh! Keluar dulu, sana!"

"Ck! Gue nggak liat. Bosen liat badan lo segitu-gitu mulu."

"Kim Taehyung!"

"Iya!"

Taehyung melenggang dari sofa sebelum menendang pintu kamar mandi dan keluar dari kamar apartemen. Taehyung berdiri didekat jendela melihat jalanan yang cukup ramai siang ini.

"Masuk!" Satu kepala menyumbul dari pintu. Taehyung menengok dan ikut masuk.

"Baru balik? Bukannya dari tadi?"

"Bikinin teh, Jim." Bukannya membalas pertanyaan, Taehyung malah melemparkan suruhan pada temannya, Jimin.

"Kampret. Dateng ngga di undang, nyuruh-nyuruh."

"Apart siapa ini?"

"Ck! Iya iya apart lo, gue numpang." Taehyung mengangguk tanpa melihat wajah cemberut lawannya. Memilih menyalakan televisi dan membenarkan posisi sofa menjadi setengah duduk.

"Tumben langsung balik rumah?" Tanya Jimin sembari membuatkan teh.

"Belum."

"Lah? Tumben lama bener. Delay?"

Taehyung membenarkan posisi menjadi menatap Jimin yang ada di pantry sebelah kanannya. "Abis dari rumah Jungkook."

"Siapa Jungkook?" Jimin mengernyit setelah menaruh secangkir teh di meja marmer depan Taehyung. Merebahkan diri disamping Taehyung dengan kakinya yang sengaja dia selonjorkan di paha Taehyung.

"Gue ketemu dia di bandara tadi. Ngga sengaja nubruk--"

"Hah?! Lo nabrak orang? Gimana orangnya? Ngga papa?"

Taehyung memukul pelan kaki Jimin. "Nubruk badan bukan nubruk pake apaan! Dengerin dulu, elah." Jimin menyengir dan memberi kode Taehyung untuk melanjutkan ceritanya.

Taehyung menceritakan kejadiannya sampai dia di apartemen. Jimin sudah mengeluarkan banyak ekspresi menanggapi cerita Taehyung.

"Kan gila, Jim. Gue ngga sengaja doang bisa dimanfaatin begitu. Malu lah gue Jim kalo sampek ga sengaja ketemu orang tuanya lagi. Berasa orang yang mau ngerebut orang yang udah mau kawin, anjir!" Jimin tertawa terbahak.

"Sumpah, ngga ngebayangin kalo sampek orang tua si Jungkook ngerestuin kalian terus batalin kawinan anaknya." Taehyung mendengus.

"Terus terus, dia jadi bayar lo?" Taehyung menggeleng.

"Harusnya lo minta, Tae. Sekali flight lo udah berapa puluh juta buat Asia doang."

"Ngga kepikir gue. Udah niat bantuin aja."

Jimin duduk dengan posisi yang benar. "Yaudah mandi dulu lo. Ngga mandi dari kemaren kan lo?"

Taehyung menyengir kotak, Jimin memicing siap menerkam.

"Iya gue mandi." Taehyung berlalu melewati depan Jimin, Jimin yang terganggu saat melihat TV menendang pantat Taehyung membuat Taehyung tertawa hingga masuk ke kamar mandi.

✈✈✈

Jungkook kesal dengan keadaan, tidak keluar dari kamar sedari pagi hingga menjelang sore. Mama Luhan sudah membujuk sang anak untuk makan ataupun sekedar keluar kamar namun Jungkook masih dengan pendiriannya.

I love you, Captain [ Taekook ] ✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon