Bab 17

2.3K 164 9
                                    

"Ibunya Boboiboy" kata Yaya terbata-bata.

"Yaa, panggil dia Laksamana Amber. Dia sudah bangun dari komanya sejak 5 bulan lalu" kata Amato.

"Yaa, terbangun dan berharap untuk melihat Boboiboy tapi itu hanya mimpi saja" kata Amber dengan sedih.

"Karna tu, ini kesempatan kita untuk menangkap Taranda" kata Amato sambil mengecangkan kepalannya.

"Kenapa sekarang Laksmana? Dia sudah lama hilang tanpa jejak" kata Fang.

"Dia sudah dikabarkan akan mengambil kekuatan tu dengan mencari permata hitam Boboiboy yang dia sangka sudah dihilangkan oleh Boboiboy"kata Tarung.

"Kenapa dia ada kepikiran seperti itu?" Tanya Gopal yang bingung.

"Karna itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kuasa pengendalian" kata Amato.

"Lalu, dimana permata tu disimpan?" Tanya Yaya.

"Sudah disimpan oleh para atasan yang setingkat dengan saya dan saya pun tidak tahu diletakkan di mana" kata Amato.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Kita setang Taranda. Kita sudah latihan intensif selama 6 bulan penuh" kata Fang dengan nada tinggi.

"Hahaha, saya senang dengan semangat kalian. Kalau begitu kita mulai dari sini" kata Amato.

————-

Maksmana pun berjalan di lorong sambil membawa seberkas catatan yang dia teliti dari minggu kemarin.

Kemudian, dia melihat seseorang sedang melihat angkasa dari kaca di sampingnya yang lebih besar dari badan dia sendiri.

"Merenung terus nak" kata Maksmana.

Dia pun menoleh ke Maksmana dan mulai turun dari pijakan kaca tu. Anak tu memakai kacamata abu-abu yang seperti Fang dan baju berwarna hitam dengan garis silver sperti Thorn tapi terdapat tudung seperti Ice dan lengan baju setengah panjang.

"Rambut putih kau terlihat, Arley" kata Maksmana.

Boboiboy pun kaget dan langsung menutup rambut putihnya. Dia sudah mencoba mengguting rambutnya tapi ntah kenapa rmabut putihnya bertumbuh dengan sangat cepat.

Maksmana hanya menghela napas dan mengambil kacamata abu-abu sehingga mata hazel terlihat dengan jelas.

"Tunggu sebentar nak" kata Maksmana sambil mengambil kacamata yang terlihat sama dari sakunya dan memasangkan kembali.

"Laksamana, bukannya kacamatanya tu sama?" Kata Boboiboy.

"Tak, kacamata ni sudah dimodifikasi sehingga kau bisa mengeluarkan antena kecil yang bisa menekuk dan bisa menutup rambut putih kau. Fungsinya pun bisa memberitahu musuh yang mulai mendekat"kata Maksmana.

Boboiboy pun tersenyum, Maksmana di sini menjadi pengganti ayahnya sejak dia bersandiwara. "Terima kasih Maksmana"

Maksmana pun mengangguk dan Boboiboy pun melihat ke kaca kembali.

Maksmana pun hanya menghela napas dan memegang pundak Boboiboy.

"Kau kangen dengan orang-orang di TAPOPS sana kan"kata Maksmana dan Boboiboy mengangguk.

"Bukan tu aja, Selain itu, Ibu sudah bangun dari komanya sejak 5 bulan lalu" kata Boboiboy.

"Tapi aku tak tega dengan ibu yang mendengar kalau aku sudah tiada karna musuh yang terakhir dia lihat" kata Boboiboy dengan sedih.

Maksmana pun hanya tersenyum sedih, rencana ini memang sangat sulit apalagi dengan anak seusia seperti Boboiboy.

"Tenang nak, tunggulah. Kau akan bertemu dengan keluarga kau lagi"kata Maksmana dan Boboiboy hanya terdiam.

"Karena tu, perkuatkan kuasa listrik kau agar perbuatan Dia dapat dibalaskan" kata Maksmana.

Boboiboy pun hanya terdiam dan mengencangkan kepalannya.

Boboiboy pun mengangguk dan melihat ke Maksmana dengan serius.

"Kali ini, aku tak boleh terlihat lemah oleh dia" kata Boboiboy.

"Dan aku akan membalas semua perbuatannya" kata Boboiboy dengan nada yang tinggi.

Maksmana pun tersenyum sinis.

"Ya, pertarungan akan dimulai kembali"

Secret Season 1 [ Boboiboy Fanfiction ]Where stories live. Discover now