"FUCK! Itu punya gue bangsat!" batin Shaka tidak tahan menahan gemuruh dihatinya.
Jealousy Jealousy~
"Sabi lah gue pepet---"
BRAK!
"Anjing kaget!" umpat Hanan ketika meja digebrak oleh Shaka.
"Lo kenapa sih, Shak? ngagetin aja anying," protes Abel.
"Iya anjing jantung gue berhenti sedetik," timpal Hanan lebay.
"Gue mau ke toilet, lo pada berisik ngomongin cewek mulu," ucap Shaka lalu berdiri dari kursinya.
"Lah? iya dah yang masih gamon sama masa lalu mah beda," celetuk Abel.
Shaka tetap melangkahkan kakinya pergi keluar kantin tanpa menghiraukan ucapan temannya itu, berniat menemui seseorang yang sudah membuatnya hampir gila.
༻୨♡୧༺
Shaka tersenyum setelah asik bergelut dengan ponselnya. Ada sedikit perasaan resah yang hinggap dihatinya ketika gadis itu memasang foto profil di WhatsApp, karena biasanya Sheyna tidak pernah memakai profil. Hal sekecil apapun kalau itu berhubungan dengan Sheyna akan menjadi sesuatu yang besar dan penting baginya.
Dia lagi caper ke siapa? begitulah kira-kira pertanyaan yang muncul dibenak Shaka.
Statusnya memang sudah putus dengan Sheyna tetapi Shaka tidak semudah itu melepaskan gadisnya, selagi Sheyna masih berada dalam jangkauannya, maka mudah bagi Shaka untuk membuat gadis itu tetap dekat dengannya.
༻୨♡୧༺
Kini Sheyna sudah berada di kelas, setelah menghabiskan setengah jam istirahatnya di dalam perpus untuk membaca novel favoritnya yang sudah hampir tamat, sebetulnya bisa saja ia meminjam novel dari perpus namun ia terlalu malas untuk meminta izin kepada sang penjaga perpustakaan.
"Shey, lo udah kerjain tugas matmin?" tanya Rhea.
"Belum, Rhe, kenapa?"
"Ngerti aja nggak gimana mau ngerjain?" gerutu Sheyna membatin.
Rhea teman sekelasnya menyodorkan buku tulis kepada Sheyna membuat gadis itu mengerutkan keningnya bingung. "Ini liat punya gue aja, gue tau lo kurang bisa di mapel ini kan," tawar Rhea membuat mata Sheyna berbinar.
"Boleh?" tanya Sheyna.
Rhea tersenyum lalu mengangguk. "Boleh dong!"
"Um oke, thanks yaa, Rhe," ucap Sheyna berterimakasih.
"Iyaa santai aja, Shey," balas Rhea tersenyum.
"Oh ya, gue pergi dulu ya, bay!" pamit Rhea pergi keluar kelas.
Sheyna langsung mengerjakan tugas matematika minat yang tadi sudah diberikan jawabannya oleh Rhea, gadis itu akhirnya bisa bernafas lega karena beban hidupnya sebagian terselesaikan. Huft, pelajaran matematika? itu sangat menakutkan daripada bertemu hantu.
༻୨♡୧༺
jangan lupa votenya yaaa
trimakaciiisee u in the next chapter
papaaiii calangee-sankaara
YOU ARE READING
Arshaka [On Going]
Teen FictionSequel Argatara [Bisa di baca terpisah] Arshaka Diego Pangalila, laki-laki dengan sejuta pesona berhasil membuatnya di gandrungi para siswa-siswi SMANZA. Bagaimana tidak? Rupanya yang tampan dapat memikat hati kaum hawa. Tampangnya yang keren, deng...
[Chapter 1] ARE YOU JEALOUS BRO?
Start from the beginning