[Chapter 3] WHY ARE PEOPLE SO ANNOYING?

177 20 110
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

"Kok lo diam mulu, sih? Ngomong dong, Shey," celetuk seorang gadis yang duduk di samping Sheyna.

"Iya nih, lo kok pendiam banget, sih Shey? nanti nggak punya teman loh," sahut gadis berambut panjang yang di kuncir kuda.

Sheyna hanya tersenyum tipis menanggapinya, terlalu malas jika harus bekerja kelompok seperti ini, bukannya mengerjakan tugas malah sibuk mengomentari hidup orang lain.

"Memangnya kenapa kalau aku pendiam? apakah dunia akan hancur kalau aku tidak berbicara? toh kalau aku mau mau mengatakan sesuatu juga aku akan membuka mulutku, kenapa mereka berisik sekali! padahal aku tidak pernah mengomentari mereka yang di kelas terlalu banyak omong, tapi kenapa mereka mengomentari hidupku? huh, benar-benar menyebalkan!" batin Sheyna mendengus sebal.

"Lain kali, jangan gitu, Shey. Lo kalau jadi cewek pendiem dan jarang nongkrong gini susah deh cari pacar, percaya sama gue," ucap Jelita membuat Sheyna menatapnya.

"Umm, tapi aku liat liat kamu juga belum punya pacar ya? padahal kamu cewek yang katanya paling aktif di sekolah dan sering nongkrong juga," balas Sheyna dengan wajah santai membuat pipi Jelita memerah menahan malunya.

Jelita berdeham. "Gue emang lagi nggak pengen pacaran aja kok," jawabnya beralibi. Sheyna hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Jelita.

༻୨♡୧༺

"Hai kak, Shey!" sapa anak cowok dengan wajah sumringah.

Sheyna menghentikan langkahnya yang hendak keluar dari koridor kelas. "I-iya? siapa ya?" tanyanya bingung.

"Aku Sabiru, yang pernah duduk sebangku sama Kakak pas ujian itu," jawab anak laki-laki itu.

"Ooohh kamu adik kelas, ya?"

"Iyaa kak, inget aku kan?"

Sheyna menganggukkan kepalanya seraya menyunggingkan senyuman kecil. "Ada keperluan apa ya?" tanyanya seramah mungkin.

"Aku mau minta nomor kakak boleh?" pinta Sabiru diakhiri cengiran polosnya.

"Ummm..." Sheyna berpikir sebentar lalu menganggukkan kepalanya.

"Boleh, mana sini ponsel kamu." Sabiru memberikan ponselnya pada Sheyna.

Tanpa disadari keduanya, ada sepasang mata elang yang tengah memperhatikan interaksi Sheyna dan Sabiru dari tempat parkiran motor. Pemilik mata elang itu memandang keduanya dengan tatapan tak suka.

"Oke makasih, nanti aku chat yaa Kak, dadah Kakak cantik!" pamit Sabiru tersenyum girang dan langsung berlari menuju parkiran.

Sedangkan Sheyna hanya tersenyum simpul, belum sempat gadis itu melangkahkan kakinya kembali, matanya tidak sengaja melihat seseorang yang mirip dengan mantan kekasihnya itu tengah duduk di atas motor sambil menatap ke arahnya sontak gadis itu memicingkan matanya yang sedikit buram.

"Itu Shaka bukan, sih? tapi ngapain dia diam di situ?" gumam Sheyna.

Sheyna menggelengkan kepalanya. "Kayaknya bukan deh, hari ini kan jadwal dia latihan taekwondo, mana mungkin dia di sini, pasti udah pulang," lanjutnya bergumam.

Gadis itu  mulai melangkahkan kakinya untuk pergi menuju gerbang sekolah. Sheyna asik berjalan menyusuri trotoar sambil mendengarkan musik lewat earphone-nya. Ketika gadis itu hendak menyebrang, ia dikagetkan dengan motor besar yang berhenti tepat dihadapannya, sontak membuat Sheyna langsung melepaskan earphone di telinganya.

Arshaka [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang