5. Sisi Lain Jaemin

Start from the beginning
                                    

Yeji ketawa ngakak, puas banget lihat Jaemin yang mulai kesal. Ia lanjut bergoyang tidak jelas sembari matanya mencari keberadaan Hyunjin dan Felix yang mendadak hilang. Sebenarnya sih ia tidak perlu khawatir terhadap dua bujang itu, mereka sudah terbiasa dengan hiruk pikuk klub malam. Yang harus dikhawatirkan justru Jaemin, si bujang galak tapi agak polos bego. Makanya Yeji memilih menemani Jaemin saja daripada berakhir kenapa-napa lalu keturunan Pradipta dan Sebastian dimusnahkan oleh keturunan Saga.

"Eh, minumannya udah dateng tuh." Yeji menunjuk gelas-gelas cocktail dan beberapa botol Gin yang sudah tersusun di meja mereka. "Duduk gih kalo males joget. Awas, jangan salah minum. Punya lo yang merah, jangan ngambil punya gue."

"Yelah gue juga tau kali."

Jaemin memilih duduk dan menyesap cocktail dengan tenang. Matanya menelisik minuman tiga sahabatnya dan mendengus saat melihat botol minuman keras yang sudah dipastikan milik Hyunjin dan Felix. Pun walau Yeji memesan cocktail, tetapi tetap saja memiliki kandungan alkohol yang tinggi.

Jaemin pengen sih foto-foto terus upload di instagram dengan filter black and white biar estetik gitu kaya anak hits. Tapi pasti ketahuan saudara setannya.

Tapi jujur, Jaemin penasaran sama rasa miras yang dipesan sahabatnya. Kok kesannya dia cupu banget cuma pesan cocktail dengan kadar alkohol rendah, sementara teman-temannya bisa dengan mudah minum sampai mabuk. Yeji yang cewek saja pesan Martini.

"Lho, Nata ya?"

Jaemin mendongak dan tersenyum lebar saat sosok gadis berambut pendek menghampiri dengan gayanya yang tomboy. Armita Ryujin, teman Jaemin saat SMP tetapi beda sekolah waktu SMA. Hampir tiga tahun tidak bertemu dan Jaemin takjub dengan penampilan Ryujin yang semakin boyish dan modis.

"Heeee Mitkuy!"

"Yo Natkuy! Ternyata anak RoKris bisa tersesat juga ya?"

Mereka ketawa dan berpelukan sesaat. Dulu Ryujin dan Jaemin adalah sohib dekat barengan juga sama si kembar Pradipta dan bule Aussie. Tapi setelah lulus, Ryujin pindah ke Medan mengikuti ayahnya yang pindah tugas dan terjadilah lost contact. Sedih sih saat salah satu sobat kentelnya hilang, tapi setidaknya Jaemin masih punya tiga yang lain.

Alasan Jaemin dulu betah berteman dengan Ryujin tak lain karena sifatnya yang blak-blakan dan anti jaim klub. Diajak bolos, lompat pagar belakang sekolah, ngopi di warung Budhe, makan di warteg, Ryujin mah ayo-ayo aja. Tipikal teman yang asyik diajak ngapain aja. Utamanya, Ryujin ini tidak baper dengan sifat Jaemin yang memang kelewat manis.

Pokoknya, sosok teman perempuan yang sanggup berteman dengan Jaemin tanpa rasa baper hanya Ryujin dan Yeji. Makanya Jaemin tidak mau cari teman perempuan lain, karena rata-rata terlanjur geer dengan sikapnya yang baik ke semua orang.

"Sombong banget ye lu, mentang-mentang udah ga satu sekolah jadi gapernah ketemu lagi." Cerocos Ryujin sambil duduk di samping Jaemin.

"Harusnya gue yang nanya gitu bangsaaaattt, lo kemana hah?!" Telunjuk Jaemin menoyor pelan pelipis Ryujin. "Gaada kabar sama sekali."

Ryujin ketawa. "Sori sori, hape gue ilang pas di bandara. Trus gue nggak nyimpen kontak kalian sama sekali, jadi yaudah pasrah aja. Kalo takdir nanti juga ketemu lagi, eh bener kan."

"Kok sosmed lu juga ga aktif?"

"Sengaja, males banget gue melihat kebodohan netizen di medsos."

Ryujin menghisap rokoknya dengan santai, tidak mempedulikan tatapan Jaemin yang kesal setengah mati. Ini anak santuy banget ya, nggak tahu kalau Jaemin dan tiga teman setannya sempat kelabakan mencari dan mengira Ryujin sudah mati.

My Stupid Brothers ✔Where stories live. Discover now