26. Haechan and His Nana

10.2K 1.4K 354
                                    

Selamat senin kawan

Haechan tahu, ada sesuatu yang salah dengan Jaeminnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan tahu, ada sesuatu yang salah dengan Jaeminnya. Instingnya selalu berkata jika Jaemin menyembunyikan sesuatu yang amat besar.

Tapi sayangnya Haechan belum berhasil mengetahui apa yang Jaemin simpan.

"Jalan-jalan yuk."

Haechan berujar pada Jaemin yang tengah menguap lebar sembari mengusap mata. Laptop yang sudah terbuka sejak empat jam lalu juga setumpuk buku yang tersebar di ranjang membuat Haechan iritasi mata. Ayolah, Haechan yang melihatnya saja sudah muak.

"Tapi tugas gue belum kelar, Chan."

"Pake joki aja kenapa sie."

"Trus kalau gue punya pasien tapi males ngeladenin, pakai joki juga?"

Haechan tergelak. Ia lantas berdiri dan menyambar dua jaket yang tergantung, satu miliknya dan satu milik Jaemin. Haechan melempar jaket Jaemin hingga mendarat di kepala pemiliknya lalu mengambil ponsel dan dompet.

"Ayo ah, sepet banget mata gue liat lo belajar mulu."

"Heh, emang lo gapunya tugas hah?! Santai banget kayanya."

"Si Shasha gue sogok skincare biar ngerjain tugas gue. Cepetan ih, kita ke Starbucks. Bawa tugas lo sekalian."

Jaemin langsung berbinar dan buru-buru merapikan buku juga menyimpan file. Haechan tersenyum melihat kembarannya nampak bersemangat begitu mendengar coffeeshop favoritnya. Pria muda itu mendekat dan langsung mendorong pelan bahu Jaemin.

"Dah langsung ke mobil aja, biar gue yang beresin."

Jaemin mengangguk. "Bukunya jangan sampai ketinggalan ya Chan, dibawa aja tiga-tiganya." kemudian langsung turun dari kasur dan menyambar ponsel di nakas. Tidak perlu dompet karena tentu saja Haechan yang membayar.

Haechan merapikan buku dan menutup laptop kemudian dengan sigap memasukannya ke tas, sementara Jaemin sudah berlalu keluar. Hanya Jaemin, Haechan hanya melakukan ini pada Jaemin.

Bahkan jika Jaemin menyuruh Haechan untuk membunuh, Haechan akan melakukannya.

Haechan menuruni tangga dengan tas tersampir di bahu, mengernyit saat mendapati dua adiknya berdiri di ujung tangga dengan tatapan memelas layaknya tidak diberi makan tiga hari.

"Ngapain?"

"Ikoooottttt!"

Haechan memutar bola mata. "Gak. Gue mau ngedate sama Nana."

Jisung mencibir. "Kebiasaan deh Kak Echan tuh demen banget poligami Kak Nana!"

Chenle menoyor kepala besar Jisung cukup kencang. "Monopoli, dodol."

"Ih monopoli kan mainan yang keliling dunia itu?!"

"Lo tuh umur berapa sih anjir, kenapa polos sama bego tuh beda tipis."

My Stupid Brothers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang