27. Laut dan Langit Sore

9.9K 1.4K 304
                                    

Kalau bisa memilih, Jaemin lebih memilih rebahan di rumah daripada diseret paksa untuk liburan seperti sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau bisa memilih, Jaemin lebih memilih rebahan di rumah daripada diseret paksa untuk liburan seperti sekarang.

Demi Tuhan Jaemin tidak mengerti pola pikir saudara-saudaranya. Padahal lagu Libur Telah Tiba belum pantas disetel sekarang karena masih ditengah kegiatan yang sibuk-sibuknya. Tapi atas rengekan si bungsu Jisung yang mengeluh pusing setelah menjalani PTS, maka diputuskan bahwa mereka bertujuh akan berlibur sebentar ke luar pulau dengan mengorbankan kelas masing-masing.

Jadilah tujuh anak setan ini terdampar di Pantai Nihiwatu, Nusa Tenggara Timur.

Jaemin memakai kacamatanya dan duduk anteng di atas kursi pantai. Meminum air kelapa dengan santai sembari menonton serial drama yang tengah populer, Squid Game. Dalam benak Jaemin, kalau mereka bertujuh ikut serta dalam permainan itu, mungkin panitianya memilih bunuh diri saja. Anak setan kok diajak main seperti ini.

Bisa-bisa bonekanya yang mati duluan.

"Haduuhhh aki-aki," tahu-tahu Renjun berdiri di depan Jaemin sembari berkacak pinggang. "Ayo main air! Jangan nonton drama mulu, hidup lo isinya udah ngalahin Penthouse."

Jaemin mendongak dan memperhatikan Renjun. Rambut berantakan karena air laut, kaos hitam basah yang mencetak tubuh, juga celana pendek dan sandal jepit. Pasir-pasir bahkan banyak menempel di kaki Renjun yang sialnya terlihat bersih tanpa bulu. Jaemin memutar bola mata.

"Ogah. Ntar keliatan gembel kayak lu."

Renjun mendengus. "Bilang aja takut lepek trus jadi jelek kan lo."

"Mau kondisi kaya gimanapun gue tetep ganteng paripurna kali."

"Ayo main ah! Mageran banget kayak kakek-kakek baru menopause."

Jaemin menguap lalu menggeleng. "Gue tuh mau rebahan aja. Enak cuma liat-liat aja." katanya sembari mengitari pandangan menyusuri pantai. Nihiwatu terkenal cukup eksklusif dan privasi sehingga hanya ada segelintir orang yang singgah untuk saat ini. Kebanyakan terlihat menenteng papan selancar dan berbincang dengan seru.

"Yeu, jangan bilang lu mau cuci mata? Mentang-mentang isinya bule semua." cibir Renjun. "Kaga ada yang cakep, asli. Gue juga dari tadi lirik-lirik tapi nggak ada yang wow banget. Masih cakepan cewek di arena malah."

Jaemin menaikturunkan alisnya. "Kalo gitu, kenalin ke gue bisa kali."

Renjun melotot dan langsung menepuk keras paha Jaemin. "Gak! Enteng banget itu mulut kalo ngomong." tapi kemudian Renjun melirik ke kiri dan kanan dengan waspada. Dirasa aman, pria itu membungkuk dan berbisik. "Tapi kalau gue kenal cewek yang sekiranya cocok sama lo, nanti gue kenalin. Yang penting kembaran lo aman dulu."

Tatapan Jaemin beralih pada Haechan yang sibuk dorong-dorongan dengan Mark, kemudian mengacungkan jempol.

"Yaudah yuk main air, jangan mageran. Mumpung udah sore jadi nggak panas."

My Stupid Brothers ✔Where stories live. Discover now