Part 21 (END)

4.7K 306 17
                                    

Aku tahu aku telat banget buat up bagian ini. Maaf banget telat udah 5 hari.

🔞 Jangan nakal ya dek, udah di ingetin loh ini, skip aja nanti bagian itunya.

Happy Reading Chinggudeul

Sama seperti waktu yang tak pernah berhenti bergulir, begitu juga dengan kehidupan Chandra dan Renanda. Terus berjalan dengan begitu saja.

Kedatangan Renanda kembali membuat Chandra perlahan lahan kembali pulih seperti sedia kala.

Memang benar apa yang orang orang katakan bahwa hanya satu yang dapat mengobati sakitnya merindu yaitu hanya sebuah pertemuan.

Sama seperti Chandra, kembalinya sang pujaan hati membuatnya bisa melawan penyakit yang hampir membuatnya gila.

———

Jalanan di kotanya terlihat senggang, tidak banyak kendaraan berlalu lalang. Mungkin karena hari ini sedang hujan deras, hingga jalanan kota begitu sepi.

Dari dalam mobil, Renanda yang terlihat sangat menikmati perjalanan, menghirup aroma segar dari hujan yang turun mengenai tanah.

Sesekali tangannya menuju mulut Chandra menyuapi pemuda berkulit tan itu dengan sandwich yang di buatnya tadi sebelum berangkat.

"Chan aku nyalain radio ya? Ini jamnya 'Prambors Radio'kan?"

"Hmm" Chandra bergumam menjawab pertanyaan Renanda, mulutnya penuh dengan sandwich yang di suapi oleh Renanda.

Renanda mulai menyetel radio, mencari saluran radio kesukaannya itu.

"Hai hai para kawula muda, masih bersama desta and gina in the morning, ngantuk? Ya,gaklah ya. Meski hari ini kita disapa sama hujan dan langit gelap, tapi semangat kita harus tetap terjaga dong ya?
Ohiya aku mau nanya nih, pernah gak kalian dengar ungkapan 'sebuah kebetulan yang berulang tiga kali, adalah takdir?' dan kalian percaya gak sama yang namanya takdir?"

"Kalau aku sih percaya ya Gin, kayak yang aku alamin, dari yang gak sengaja ketemu disuatu tempat secara berulang kali, eh sekarang jadi pendamping hidup. Nih, aku punya nih lagu yang cocok banget sama hal tentang takdir itu, ini dia ni '10 cm - but it's destiny' "
Suara lantang dari penyiar radio prambors yang saling bersahut sahutan, di susul dengan bait bait lagu.

Mendengar hal itu Chandra mulai menurunkan jarinya seperti orang yang sedang menghitung sesuatu.

"Ya, kita cuman 2 kali ya kebetulan ketemunya ay?" Chandra cemberut, padahal tadi dengan semangat dia menghitung pertemuan secara kebetulannya dengan Renanda, berharap bahwa mereka sama dengan apa yang di katakan penyiar radio tadi bahwa pertemuan kebetulan yang terjadi berulang kali, kali ketiga adalah sebuah takdir.

Renanda terkikik kecil disebelah Chandra, "Iya dua kali doang kok, jadi kita gak di takdirin buat sama sama" guraunya

Chandra menatap sinis ke arah Renanda, "Apaan mau kita ketemunya tiga kali kek atau sekali doang, takdir kita tetep kayak gini, aku buat kamu, kamu buat aku"

Renanda tertawa lagi, "Dih apaan maksa, kamu yakin kita kebetulan ketemu itu 2 kali doang? Coba deh inget inget lagi"

Chandra nampak berpikir, mengingat ingat lagi semua pertemuan kebetulannya dengan Renanda.

Namun tetap saja, hanya kejadian di kampus Renanda dan juga datangnya pegawai magang di kantornya yang ternyata adalah Renanda. Mau dipaksakan bagaimana pun hanya kedua hal itu yang di ingat oleh Chandra. "Gak ada ay, aku yakin banget kita cuman 2 kali kebetulan ketemunya"

Selfish [HyuckRen]Where stories live. Discover now