Part 4

3.1K 414 11
                                    


Happy Reading Chinggudeul

Sudah berapa hari sejak Chandra diputuskan oleh wanita yang di cintainya itu. Gadis manis dengan bola mata hitam pekat, dan lesung pipi serta kulit putih dan bersih semakin membuat gadis tersebut terlihat begitu mempesona.
Hanya saja setiap manusia pasti memiliki celah di kehidupannya. Tak terkecuali dengan mantan kekasih Chandra itu. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui bagaimana sikap asli dari Seorang Lami Arabelle Adam itu.
Namun bagi Chandra, mantan kekasihnya itu sangat sempurna dimatanya entah fisik maupun perilakunya, apalagi jika mereka bersanding, pasti akan sangat terlihat serasi dan sempurna. Perpaduan yang sangat menakjubkan pikirnya.
Bagi orang yang di mabuk cinta, memang sangat sulit untuk melihat kekurangan dari seseorang yang sudah sangat kalian cintai.

Chandra akui dia masih sulit untuk melupakan Lami wanita yang sampai sekarang ini masih menjadi pemilik hatinya.
Bukan apa, tetapi hari hari yang telah mereka habiskan bersama bukanlah waktu yang singkat. 4 tahun menjalin hubungan, suka maupun duka sudah dilewati bersama. Saling menopang dalam keadaan terpuruk, dan selalu melangkah bersama mencari bahagia.
Tapi mau bagaimana lagi, sekalipun kamu terlampau mencintai dan menginginkannya sangat dalam, tapi jika Sang Pencipta katakan bahwa dia bukan untukmu. Maka, mau bagaimanapun kamu berusaha, mau bagaimanapun kamu berjuang, kalian pasti tidak akan pernah bisa bersatu.
4 tahun yang telah Chandra dan Lami lewati bersama, menjadi sia sia sekarang.

Nafas Chandra memburu, dadanya kembali terasa sesak lagi mengingat beberapa momen yang sudah ia lewati bersama Lami.
Matanya yang masih terpejam, pakaian lengkap yang dia gunakan kekantor  masih terpasang di tubuh tegapnya. Mungkin berdiam diri dibawah guyuran shower dapat membantu mendinginkan isi kepalanya saat ini.

Setelah habis mendinginkan isi kepalanya. Chandra kembali ke ranjang, merebahkan dirinya disana sambil membawa pikirannya berlayar entah kemana. Matanya dia pejamkan sebentar.

Di luar sana langit terlihat sudah mulai menggelap, mentari kembali bersembunyi dengan malu malu dibalik gunung.
Lampu lampu disetiap sudut kota kembali menyinari gelapnya malam menemani bulan dan bintang.

-Drrrttt Drrrttt-
Dering ponsel di atas meja disudut kamarnya, membuat dia membuka matanya perlahan.
Sedikit lagi padahal dia sudah akan tertidur.
Chandra mengambil ponselnya itu dan langsung melihat nama yang terterah di layar ponselnya. Buru buru Chandra mengangkat panggilan tersebut. Bisa mati kena semprotan dia kalau tidak cepat mengangkat panggilannya.
Hal penting apalagi sih yang ingin dibicarakan pria paruh baya ini.

"Hallo ayah?"

". . ."

"Ayah, Chandra pasti akan mencari tahu penyebab turunnya saham encity. Tapi boleh gak Chandra di beri waktu lebih dari 2 minggu untuk mencari tahu penyebabnya? Belum ada tanda tanda siapa pelaku dari pengalihan dana yang menyebabkan turunnya saham perusahaan. Mark udah bantu mencari tahu, tapi sampai sekarang Mark belum lagi menghubungi Chandra"

". . ."

"Terima kasih ayah. Chandra pasti akan segera menemukan pelakunya. Selamat beristirahat ayah, salam untuk bunda."
-Tutt-
Sambungan telfon langsung diakhiri oleh Johnny dari seberang sana.

"Argh"
Chandra menghembuskan nafasnya perlahan. Bagaimana Chandra bisa hampir lupa dengan hal tersebut?
Ayo Chandra lo pasti bisa, harus profesional jangan lemah seperti ini. Ayo bangkit jangan berdiam diri terlalu lama dengan masa lalumu.

———

Akhir akhir ini pikiran Renanda selalu di penuhi dengan pemuda berkulit tan itu. Jantungnya selalu berpacu cepat setiap kali dia bertemu dengan pria itu. Jangankan bertemu, membayangkan sosoknya saja sudah membuat dirinya senyam senyum sendiri, seperti sekarang ini.
Apa benar Renanda sedang mengalami "Cinta pada pandangan pertama?"

Selfish [HyuckRen]Where stories live. Discover now