Part 5

3.1K 391 16
                                    


Happy Reading Chinggudeul

Renanda terdiam beberapa saat, dirinya masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, cv magang nya yang dimasukkan oleh kampusnya diterima oleh perusahaan ADS ,perusahaan terbesar di kota nya. Sungguh dirinya bersyukur bisa magang di perusahaan itu karena dengan begitu jika nanti dirinya sudah menyelesaikan studinya, Ia bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan, berbekal dengan pengalamannya nanti yang akan magang diperusahaan besar. Ah ia harus mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk besok hari.

"Na, huaaa aku seneng banget ini"
Renanda berlari ke arah Narra yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

"Seneng kenapa coba kamu?"
Narrendra bertanya namun pandangannya masih belum teralihkan dari laptopnya.

"Ihh Na liat aku dulu dong"
Renanda menggoyang goyangkan lengan Narra dengan pelan , mulutnya mengerucut lucu.

"Bentar Ren ini tugas kantor dikit lagi kelar kok. Tahan dulu senengnya ya? Gak lama kok"

"Ihh yaudah deh. Huaaa seneng banget masa. Cepet yah aku tungguin nih awas aja lama"

"Iya bawel"
Narra mengusap surai Renanda dan juga menoel pipinya yang gembil itu. Menggemaskan sekali bayi besarnya ini.
Renanda berjalan ke arah sofa untuk merebahkan dirinya sembari menunggu sahabatnya itu menyelesaikan pekerjaannya.

Selang beberapa menit, akhirnya Narrendra telah menyelesaikan pekerjaannya.
Dia segera melangkah menuju ke sofa tempat Renanda merebahkan diri.

"Ren mau cerita apa emangnya? Kayaknya happy banget"
Narra duduk di sebelah Renanda, tangan kirinya dikalungkan ke bahu sempit pemuda mungil itu.

"Eeh udah kelar kerjanya?
Iya Na aku seneng banget tau gak. Cv magang aku di terima di perusahaan ADS"

"Kamu serius Ren? Perusahaan ADS yang perusahaan besar itukan? So proud of you baby. Aku juga ikutan seneng kalau gitu."

"Iya Na, makanya itu aku seneng banget.
Besok kan aku udah mulai masuk magang nih, kamu harus temenin aku nyari baju baru biar aku gak buluk buluk amat masuk di perusahaan itu"
Senyum manis tidak pernah luntur dari wajah mungilnya, sesenang itu memang Renanda mendapat email dari kampusnya bahwa cv magangnya diterima di perusahaan besar.

"Seneng banget sih. But wait, bukannya itu perusahaan keluarga Syahputrakan? Anaknya yang waktu itu gak sengaja kamu tubruk kan Ren disini?"

Raut Renanda seketika berubah, senyum yang tadinya terpatri di wajah mungilnya langsung luntur seketika. Kenapa ia sampai lupa akan hal itu. Belum lagi tentang hal memalukan beberapa hari lalu. Mau di taruh dimana muka Renanda kalau bertemu dengan pemuda berkulit tan itu? Bagaimana nasibnya saat masuk kerja nanti, apa cvnya akan di batalkan?

"Na kok aku lupa sih tentang itu? Tapi kan belum tentu juga aku bakalan ketemu dia kan disana. Dia juga belum tentukan di perusahaan itu. Siapa tahu perusahaan itu yang megang ayahnya kan Na? Ahh semogah aja deh ayahnya yang megang perusahaan itu"

"Hahaha apa sih Ren, belom juga masuk kerja udah gelisah kek gitu. Yaudah ayo kita nyari baju kamu. Bar titip sama bang Jeffrey aja deh dulu. Yuk ahh gak usah cemberut gitu"

Narrendra segara menarik tangan Renanda lalu meninggalkan ruang kerjanya. Menuju kebawah mencari keberadaan salah satu baristanya.

Selfish [HyuckRen]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt