Dua | Teman Teman Nail

59 35 9
                                    

Hai, selamat membaca semoga kalian suka jangan lupa vote dan comen 😂

××××××××××××××××××××××××××××××××

"Dika.." Teriak seorang cowo yang sedang berada di depan kelasnya.

Cowo itu tidak sendirian, dia bersama 2 temannya, dan mereka adalah teman sekelas dika.

"Hoi bran, nape lu pada di luar? Bukannya udah bel dari tadi ya?" Tanya Dika ke Gibran cowo yang tadi memanggil nya.

Mereka tos ala cowo cowo menyambut temannya dan Gibran pun bertanya balik "Ye elu kenapa telat bege?"

"Tau tumben lu dik udah 2 hari ini telat mulu." Kata Irfan yang tengah bersandar di dinding.

"Jadi gini gue telat gara gara si nail noh lama banget make up nya, blom lagi gue harus beliin dia coklat dulu biar ga marah sama gue dan biar ga ngadu ke mamah." Jelas Dika.

"Terus lu bertiga ngapa di luar?" Tanya Dika penasaran.

"Guru kimia ga masuk, niat nya sih pada mau ke kantin eh kebenaran lu dateng." Jawab Gavin.

"O gitu, tau gini mah gue langsung ke kantin aja atu ya." Ucap Dika santai berjalan masuk ke dalam kelas dan menaruh tasnya sembarangan.

Hanya menaruh tas nya setelah itu dika dan teman temannya pergi ke kantin, ntah untuk mengisi perut mereka yang belum sarapan, ataupun hanya bermain game.

****

Di lain tempat Arlian dan Rissa sedang di hadapankan oleh guru PKN yang sangat membosankan bagi keduanya.

"Huaaah ngantuk cuy dengerin tuh nenek lampir ngomel, padahal masih pagi tapi udah marah marah." Rissa menguap dan menyandarkan kepalanya di atas meja.

Karena mereka berdua duduk di barian pojok belakang jadi kelakuan rissa tidak terlihat oleh gurunya.

"Heeh main hp mulu gue lagi ngomong juga, btw si nail bolos kemana dah?" Tanya Rissa yang melihat percakapan Arlian dan Nail di ponselnya.

Arlian menaruh ponselnya di saku rok, "dia kesiangan terus cabut ke taman."

"Oh.." Rissa menatap arlian "hem lu gada niat keluar dari kelas ini?" Sambungnya.

"Bentar gue mikir alesan yang bisa di percaya sama dia noh" arlian memainkan pulpen nya dan menunjuk, bu yosma dengan pulpen nya itu.

"ilah deh bilang aja gue sakit gitu" kata Rissa santay.

Arlian menepak paha Rissa, "Ye anak ayam mana percaya dia kalo alesan kaya gitu."

"Anj... Sakit bego, yaudah buruan dah lu mikir alesan nya." kesal rissa.

"Aha gue punya ide, pinjem bedak lu sini."

"Eh kutu mau ngapain lu"

"Mau buat bikin muka pucet, akting gue kan bagus jadi mau pura pura sakit gitu terus sepiknya lu bawa gue ke uks, ok ga?"

"Gimana caranya bikin muka lu pucet?"

"Pake bedak lu lah, sini..." Arlian memakai bedak rissa dan mencoba membuat dirinya agar terlihat sakit.

"Dah" arlian memberikan kembali bedak Rissa.

"Lah kok bisa pucat gitu si?"

"Gue pakenya tipis keseluruhan muka termasuk bibir, udah bilang gih yang tadi gue suruh."

Arlian memulai aktingnya dan Rissa meminta izin pada bu yosma.

"Bu.." Rissa mengangkat tangan kanannya, "arlian sakit hati eh bukan maksud saya..."

Difficult Choice (Hiatus)Where stories live. Discover now