1. Moi, Rachea.

En başından başla
                                    

Aditya menoleh ke arah istrinya itu.

"Turun satu posisi katamu? Iya dia masih masuk 3 besar. Tapi dia berada diurutan terakhir dalam 3 besar Itu." ucap Aditya.

Kini giliran Mawar menghela nafas lelah. Suaminya ini memang kadang sangat keras kepala.

"Lagian nilai rata" anak ranking satu dengan Rachea hanya beda 2,18 yah." ucap Mawar lagi, dia kasihan melihat putri bungsunya itu yg sekarang tengah mengepal tangan nya kuat. Menahan air mata yg akan jatuh.

"Hah, Yasudahlah terserah apa kata bunda. Tapi ayah tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Mengerti Rachea Adena?" ucap sang ayah.

Rachea mengangguk.

Aditya pun beranjak dari sofa dan hendak pergi kekamar. Sebelum itu dia menghampiri sang putri dan mengusuk kepalanya pelan.

"Maafkan ayah yg telah memarahimu. Sekarang pergilah kekamar dan belajarlah."

Setelah mengatakan itu, Aditya benar" pergi meninggalkan ruang tengah. Menyisakan Rachea, Mawar dan abang Rachea.

"Kalian pergi kekamar! Tidur. Jangan belajar dulu malam ini, istirahatkan pikiran kalian." ucap sang bunda kepada kedua anaknya.

Ya hari ini hanya Rachea saja yg terima rapor, dan minggu depan giliran sang abang.

Mawar bangkit dari duduknya. Pergi meninggalkan ruang Tengah yg luas milik kediaman keluarga Emilio itu.

Ezra- abang Rachea- ikut beranjak. Berjalan menghampiri sang adek, mengusuk kepala Rachea sebentar.

"Sabar." ucap Ezra singkat. Kemudian melangkah keluar dari ruang tengah itu.

Rachea mengangkat pandangannya. Tersenyum tipis memandang punggung lebar abang nya yg perlahan menghilang  dibalik tembok pembatas antara ruang tengah dengan tangga kelantai dua.

Abangnya adalah sosok malaikat bersifat dingin berhati hangat menurut Rachea.

Ezra jarang menunjukkan kasih sayangnya. Dia juga bukan tipe orang yg mengungkap kan apa yg dia rasakan dengan kata", tp lebih dengan tindakan.

Segala tindakan Ezra yg menggambarkan kasih sayang kepada seseorang, dapat orang itu rasakan ketulusan nya.

Seperti tadi, saat Ezra mengusuk pelan kepala Rachea. Menyalurkan kekuatan yg membuat perasaan Rachea sedikit lebih tenang.

Rachea pun ikut beranjak, berjalan pelan menuju kamarnya yg ada di lantai dua.

...

Bruk!

Rachea menjatuhkan badan ke kasur king size Miliknya.

Menatap langit" kamar berwarna putih yg dihiasi stiker bintang glow in the dark.

Rachea memejamkan mata.

'Untung besok minggu.' -batin Rachea.

Rachea pun melirik ke jam dinding yg tergantung di atas pintu kamarnya.

Flux De vieHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin