-bagian 4-

19 2 0
                                    

Happy Reading 💞
Jangan lupa vote komen nya ya 🌼💞

Malam ini di rumah ami sangat ramai, yahh rumah nya kedatangan tamu, teman kerja ayah ami.

Dan di sinilah ami berada di kamar,hanya untuk menyapa mereka saja ami sangat malu dan gugup. Entah mengapa inti nya ia tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang yang tidak begitu dia kenal.

Tok tok tok tok

"Ami.... Keluar dong, ada ambar nihh," Panggil ibu ami dari luar.

Ami bangun mengubah posisi nya menjadi duduk. Ada ambar?

"Ehh iya mah bentar," ujar ami.

Ia segera membuka pintu ia melihat ambar tengah tersenyum kepada nya. Iya dia AMBAR ALANANTA sahabat ami, mereka sering bertemu karna ayahnya ambar sering ke rumah ami. Dan berakhir mereka menjadi dekat dan bersahabat.

"Hay kak ami," Sapa ambar sambil melambai.

"Ambar,kok nggak bilang mau ke sini?" Tanya ami.

"Kan biar surprise," ujar nya sambil terkekeh.

"Kamu mah," ujar ami tersenyum.

"Turun yuk kak, kita ngobrol di bawah aja," ujar ambar sambil menarik tangan ami.

Yahh ambar memang setahun lebih muda dari nya. Tetapi sering kali mereka di bilang anak kembar memang keduanya sedikit mirip mulai dari postur tubuh dan juga muka, yang membedakan hidung ambar mancung dan ami sedikit pesek.

"Ehh ami, sini ayo ikut makan," Yah itu adalah bunda ambar nama nya Santi.

Orang nya sangat ramah dan juga sangat baik.

"Eh iya buk," ujar ami kikuk.

Dan yang ami lihat disini ada ayah ambar bernama Wijayanto, abang ambar bernama ramlan sanjaya, dan Santi bunda ambar.

"Kak duduk disini aja," ujar ambar menarik tangan ami.

Dan mereka duduk dekat dengan kursi ruang tamu, ya memang keadaan nya sekarang adalah makan di lantai karena jika di meja makan tidak akan muat.

Dan ami mulai makan sambil sesekali bercanda bersama ambar.

"Assalamu'alaikum."

Fokus ami teralihkan pada seseorang yang baru memasuki rumah nya.

Dan dia saudara dari ambar,ya mereka juga teman kerja ayah ami.

Disana ia melihat sesosok pria yang selama ini ia kagumi bernama treja mahendra. Seketika ia menjadi panas dingin.

"Ehh buk ayo masuk," ajak ibu ami pada maharani ibu treja.

Mereka pun masuk dan ami melirik pada treja yang malam ini terlihat sangat tampan, dengan rambut yang rapih baju kaos warna hitam dan Jens warna abu-abu.

"Ehh bang treja emang ganteng banget ya," ujar ambar tiba-tiba.

Ami tersadar "e-eh iya, banget malah." ujar nya.

Dan ami segera menghabiskan makan nya.

**

Kini semua orang tua sudah mulai berbincang tentang bisnis. Ami dan ambar memilih duduk di teras rumah. Sambil sesekali bercanda.

"Eh kak tau nggak sih aku lagi marahan sama reval, dia tuh posesif banget aku tuh sebel," ujar ambar memulai mode curhat nya.

"Yaudah putusin," ujar ami yang didapati pelototan tajam dari ambar.

amiadamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang