(17)TERLAMBAT!

Mulai dari awal
                                    

"Eugh... Five minutes again." gumam Aca yang masih menutup matanya.

"Udah jam 06.30 Cil!" ucap Mommy.

"Five minutes ag___APAA?! KOK ACA NGGA DI BANGUNIN SIH?!!" pekik Aca histeris.

"Ini lagi di bangunin!" ucap Mommy tak mau kalah.

"Tapikan seharusnya dari tadi kek!" ucap Aca mengerucutkan bibirnya kesal.

"Udah sana mandi" ucap Mommy sambil menyingkap selimut.

"Lah Abang?" tanya Aca lola.

"Udah berangkat." jawab Mommy santai.

"Ihhh Kok Aca ngga di tungguin sih!!" ucap Aca sambil berjalan dan menghentak-hentakan kakinya kesal.

"Dasar." gumam Mommy geleng-geleng kepala.

*****

  Kini Aca sudah berada di depan gerbang yang sudah tertutup rapat.

"Gara-gara Abang nihh Aca telat!" gerutu Aca menatap kesal ke arah gerbang.

Salah sendiri molor mulu!

"Kalau Aca lewat sini ntar di hukum!" ucap Aca bermonolog sendiri.

"Pengin pulang, tapi ntar di marahin Mommy." lanjutnya.

Aca menatap sekeliling untung saja halaman sekolah sudah sepi dan tidak ada Pak Rudin yang  mondar-mandir di depan gerbang.

Lalu dia menancapkan gas motornya menuju tembok belakang sekolah. Di belakang sekolah adalah tempatnya para siswa bad yang suka membolos, siapa lagi kalau bukan Geng Xaverius. Tapi mungkin hari ini dewi fortuna berpihak padanya, di belakang sekolah suasananya sepi tanpa ada siswa yang membolos, jadi tidak malu bagi Aca untuk memanjat pohon dan melompati gerbang.

"Busett tinggi banget." gerutu Aca menatap dinding kokoh di hadapannya.

"Ayo Aca mari cosplay jadi monyet." gumam Aca sambil ancang-ancang untuk naik pohon.

Namun saat kaki Aca akan naik ke pohon tiba-tiba suara deheman terdengar.

"Ekhem."

"Astogee!" ucap Aca kaget dan reflek berbalik menatap asal suara.

"Ngagetin ihh!" ucap Aca kesal.

"Ngapain?" tanya Vano datar.

Ya orang itu Vano, sedari tadi memang Vano sudah melihat Aca yang mau memanjat tembok dari warung BuSum. Dan kalau kata Aca tadi sepi memang benar, tapi masih ada orang kok. Buktinya Vano ada di situ, cuma tadi Vano lagi di dalem dan Aca ngga liat.

"Menurut ngana?" tanya Aca cemberut.

"Jangan cemberut nanti gue khilaf!" ucap Vano datar dan langsung memanjat tembok dengan mudahnya.

Sedangkan Aca melongo kaya orang bego.

"Khilaf kenapa?" gumam Aca polos.

Asyaqila [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang