Part 13- LOST

39 3 3
                                    

Kepala Yeong bagaikan disambar petir saat melihat yang berdiri di depan pintu bukanlah Byung Yeon, melainkan istrinya, Hong Raon.

"Raon-ah? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yeong terkejut.

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu?" balas Raon datar. "Kau tidak mempersilahkanku masuk?" tanya Raon kemudian menyerobot masuk ke dalam. Dengan melihat sekilas isi rumah itu pun Raon sudah bisa menyimpulkan, bahwa itu adalah tempat tinggal Yeong. Yang lain. Yang dirahasiakan Yeong darinya. Raon merasa sesak di dadanya. Dia ingin berteriak, menjerit dan menangis. Tapi sekuat tenaga dia menahannya. Dia ingin mendengar penjelasan dari Yeong.

Yeong yang tidak menyangka Raon akan datang tidak bisa berpikir untuk melakukan sesuatu. Dia hanya bisa melihat perubahan raut muka Raon yang menjadi gelap dari pintu. Belum selesai ketegangan antara Yeong dan Raon, tiba-tiba Byung Yeon datang memperkeruh suasana.

"Yeong-ah, kenapa kau membuka pintunya?" tanya Byung Yeon yang belum tahu ada Raon di dalam. Betapa terkejutnya dia saat melihat istri temannya itu sudah berdiri di dalam rumah. Tahu situasi sedang memburuk, Byung Yeon pun memutuskan untuk tidak ikut campur masalah rumah tangga sahabatnya itu. "Oh, sebaiknya kalian bicara berdua. Aku pergi dulu," kata Byung Yeon kemudian segera meninggalkan apartemen itu.

"Oh, jadi Byung Yeon juga tahu tempat ini?" tanya Raon sambil berjalan keluar pintu. Suaranya sedikit bergetar menahan marah. "Apa semua ini?"

"Ayo kita bicara di rumah saja, Raon-ah," ajak Yeong sambil menarik tangan Raon. Dia ingin menjelaskan semuanya pada Raon di rumah.

"TIDAK MAU! AKU INGIN BICARA SEKARANG. DI SINI!" teriak Raon yang sudah tidak bisa menahan emosi lagi.

Yeong menghela nafas. Kali ini dia tidak bisa membuat alasan. Dia harus menjelaskannya pada Raon.

"Aku tahu yang kau pikirkan. Dan itu benar. Ini memang "rumah ke dua ku". Raon-ah, aku masih butuh privasi untuk diriku sendiri. Aku butuh tempat untuk menenangkan diri saat pikiranku sedang penat. Itu sebabnya aku punya tempat ini," jelas Yeong pada Raon yang sudah sangat emosi.

"Privasi? Apa kau butuh privasi dariku? Istrimu sendiri?" tambah Raon.

"Benar," ucap Yeong sambil menganggukkan kepala.

"Dan Byung Yeon tahu tempat ini?"

"Hanya dia yang tahu," jawab Yeong.

Raon memejamkan matanya menahan rasa sakit di dadanya. Jawaban Yeong sudah cukup mewakili bahwa Yeong lebih memilih berbagi dengan Byung Yeon dari pada dengannya.

"Lantas selama ini kau anggap aku ini apa?" desis Raon sambil menatap tajam mata Yeong.

"Raon-ah, Byung Yeon adalah sahabat terdekatku. Selama ini aku memang selalu berdiskusi dengannya jika ada masalah."

"Tapi itu dulu sebelum kau menikah. Tapi sekarang akulah istrimu, Yeong. Seharusnya kau juga bercerita padaku jika ada masalah. Kau tidak butuh privasi dari istrimu," tuntut Raon.

"Sudah kukatakan padamu bahwa tidak semua hal bisa kuceritakan padamu, Raon-ah."

"Tapi dengan Byung Yeon bisa?" suara Raon bergetar menahan emosi yang bercampur-campur di hatinya.

"Ya."

"Lantas untuk apa kau menikahiku?" Raon sudah tidak sanggup menahan air matanya lagi.

"Tentu saja karena aku mencintaimu. Apa lagi?"

"Tahukah kau jika pernikahan itu tidak hanya butuh cinta? Apa gunanya cinta jika tidak ada kepercayaan dan keterbukaan?? Seharusnya akulah tempatmu berbagi masalah. Seharusnya akulah tempatmu pulang untuk menghilangkan penat. Karena aku istrimu, Yeong. Bukannya orang lain!"

LOVE REINCARNATION (BoYoo Fanfiction)Where stories live. Discover now