Part 10- SECRET

37 4 0
                                    

Lee Yeong terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ponsel berdering. Dia hendak meraih ponsel itu, namun dia tidak dapat menggerakkan tubuhnya karena Raon yang tidur dengan posisi kepala di atas dada Yeong dan kedua tangannya memeluk tubuh suaminya.

"Sayang, bisakah kau membebaskanku sebentar?" pinta Yeong pada istrinya.

"Tidak mau," tolak Raon masih memejamkan mata.

"Ayolah Raon-ah, barangkali teleponnya penting," bujuk Yeong.

Raon pun mengangkat kepalanya untuk melihat wajah suaminya," Aku sudah tidak melihatmu selama," dia pun menghitung jarinya,"delapan jam," lanjutnya.

Yeong terdiam beberapa detik untuk mencerna kalimat wanita yang sudah dinikahinya selama dua bulan itu. Kemudian dia tertawa saat mengerti maksud Raon. "Astaga... Selama 8 jam itu kita tidak berpisah. Kita tidur di sini. Bersama. Kau ini ada-ada saja."

Raon pun cemberut lalu menggeser tubuhnya ke samping. Yeong pun meraih ponsel yang terus menjerit sedari tadi. Ternyata ponsel milik Raon. Yeong membaca nama yang tertera di layar ponsel itu,"Hamyung Sunbae?"

Mendengar nama yang disebutkan Yeong, Raon jadi teringat sesuatu. "Whuaaaa," teriaknya terkejut sambil merebut ponsel dari tangan Yeong dan tidak sadar kakinya menendang tubuh suaminya sampai terjatuh dari tempat tidur. Yeong berteriak kesakitan saat punggungnya mendarat bebas di lantai kamar yang dingin. Untungnya dia memakai sweeter tebal.

"Tadi kau tidak mau melepaskanku. Giliran mendengar nama dokter Ki, kau langsung membuangku," protes Yeong. Tapi Raon tidak memperdulikannya karena dia sudah sibuk berbicara di telepon.

"Ya, sunbae!" jawab Raon.

"Kau tidak lupa dengan presentasi kasusmu hari ini kan?" tanya Hamyung di seberang sana.

"Ne. Tentu saja tidak. Aku sudah menyiapkannya. Jangan khawatir."

"Baguslah. Aku harap kau bisa datang lebih awal hari ini. Karena ini kasus yang cukup penting."

"Oke baiklah," kata Raon mengakhiri teleponnya. Dia pun melihat Yeong yang masih terduduk di atas lantai. "Chagiya, apa yang kau lakukan di situ?" tanya Raon tanpa menyadari kesalahannya. Yeong hanya menghela nafas panjang melihat tingkah istrinya.

Meskipun sedang terburu-buru, Raon tetap menyiapkan sarapan untuk suaminya. Meskipun itu hanya roti panggang dan telur goreng. Selama ini, raon berusaha belajar memasak pada ahjuma. Meskipun belum bisa dikatakan hasilnya sempurna, tapi masakan Raon sudah mengalami sedikit kemajuan dibanding saat awal pernikahan mereka. Melihat istrinya yang sudah rapi tapi masih sibuk di dapur, Yeong merasa kasihan pada Raon.

"Raon-ah, kalau kamu buru-buru, biar ahjuma saja nanti yang menyiapkan sarapanku," bujuk Yeong.

"Dan kau akan beralasan sudah telat dan tidak memakan sarapanmu," jawab Raon yang sudah tahu kebiasaan makan Yeong yang tidak teratur sebelum mereka menikah. Bagi Raon, sarapan adalah hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan. Itu sebabnya, sesibuk apapun Raon, dia selalu menyiapkan sarapan untuk Yeong, karena Yeong tidak akan tega membuang makanan yang dibuat Raon. Setelah semua siap, Raon pun membungkus makanan untuk dirinya sendiri lalu berangkat kerja. Selama ini, Raon selalu berangkat kerja lebih dulu dari pada Yeong dan berusaha pulang lebih awal jika tidak ada operasi darurat atau jaga malam.

"Eeehh, sepertinya kau melupakan sesuatu," panggil Yeong pada Raon yang sudah berjalan ke arah pintu. Raon pun berbalik lalu menghampiri Yeong sambil tersenyum. Dia pun mengecup pipi suaminya seperti biasanya, ritual sebelum dia berangkat kerja. Yeong pun tersenyum puas lalu mengantar Raon sampai masuk ke dalam mobil.

LOVE REINCARNATION (BoYoo Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang