Matanya membulat, "Bagaimana Noona tau dengan Kim Mingyu?" ucapnya dengan terkejut. Irene menatapnya datar.

"Dia juga terkenal disini. Kim Mingyu, CEO Kim Corp. Perusahaannya bekerja sama dengan Jung Company. Banyak wanita dan pria cantik dikantor ini yang menyukainya. Dia sangat ramah, tidak seperti Presdir." Taeyong mengangguk paham, pantas saja orang-orang memperhatikan mereka tadi.

"Tapi Presdir tidak sedingin itu." ucap Taeyong membuat Irene memicingkan matanya.

"Apa ini? Kenapa tiba-tiba kau memujinya?" Taeyong hanya mengangkat bahunya acuh. "Jadi kau berteman dengan Kim Mingyu itu."

Taeyong mengangguk, "Dia temanku sejak SMA." Irene mengangguk mendengarnya.

"Orang-orang heboh ketika melihatmu dijemput Kim Mingyu tadi. Banyak yang mengira kau berkencan dengannya karena perlakuannya sangat manis padamu tadi."

"Berkencan apanya? Kami hanya berteman." sanggah Taeyong dengan santai.

"Benarkah? Aku baru tau berteman bisa semanis itu." ucap Irene sambil menatap menggoda Taeyong.

"Memangnya Noona melihatku pergi dengannya?" tanya Taeyong yang diangguki Irene.

"Ah tentu saja, aku melihat dengan jelas bagaimana dia menatapmu, bagaimana dia memegang kepalamu, membukakan pintu, melindungi kepalamu. Ahh, Kim Mingyu memang tampan dan sangat gentleman, pantas saja banyak yang menyukainya." Taeyong tersenyum tipis.

"Noona juga menyukainya?" ucap Taeyong sambil tertawa pelan. Irene menggeleng.

"Dia tampan, but he's not my type." mereka berdua tertawa pelan. "Aku keruanganku dulu ya, sampai jumpa Taeyongie."

"Mmm, sampai jumpa, Noona." Taeyong membalas lambaian tangan Irene lalu masuk kedalam ruangannya. Taeyong menaruh tasnya dan mendudukkan tubuhnya dikursi kerjanya.

Lalu teringat akan laporan yang diberikannya kepada Jaehyun, Taeyong beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruangan Jaehyun.

Tak ada yang menyahut ketika Taeyong mengetuk pintunya, membuat Taeyong memberanikan diri untuk membuka pintunya. Kepalanya mengintip apakah ada Jaehyun disana, ternyata ruangannya kosong. Taeyong masuk kedalam, matanya menyisiri ruangan kosong Jaehyun. Mencari keberadaan atasan tampannya itu.

Tak sengaja matanya melihat pintu kamar Jaehyun yang tertutup rapat, Taeyong melangkahkan kakinya menuju kamar itu lalu membuka pintunya pelan. Terlihat Jaehyun yang kembali tertidur membelakanginya.

Taeyong menghela nafas, mendekati Jaehyun lalu kembali menyelimuti pria tinggi itu. Saat merasa Jaehyun sudah terlihat cukup hangat, Taeyong membalikkan tubuhnya.

Belum sempat kakinya melangkah, sebuah tangan menahannya dan menariknya, membuat Taeyong terjatuh tepat disamping Jaehyun, sang pelaku yang menarik tangannya.

Taeyong tercekat ketika wajahnya begitu dekat dengan wajah Jaehyun yang sedang menatapnya lekat. Hidung mereka bahkan bersentuhan. Tangannya digenggam Jaehyun erat, sedangkan tangan Jaehyun yang lain memeluk pinggang ramping Taeyong dengan erat. Sangat dekat, seolah jarak 1 senti pun tidak boleh memisahkan mereka.

"P-presdir." ucap Taeyong terbata. Melihat wajah tampan Jaehyun yang begitu dekat membuat jantungnya berdegub kencang. Jaehyun tidak menanggapi panggilan Taeyong, dan hanya terus menatap wajah cantik itu dengan lekat.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Where stories live. Discover now