ujung dari segala cerita

828 102 58
                                    

"Hoam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hoam..." Heeseung terbangun dari tidurnya, sepertinya kemarin ia mimpi panjang.

Kring... Kring....

Kring...

Alarm berwarna hitam yang ia gunakan untuk membangunkannya setiap pagi berbunyi, sekarang sudah jam enam pagi, waktunya bangun dan mempersiapkan keperluan sekolah.

"Ah iya! Harusnya telefon Sunghoon dulu." Ucap Heeseung kemudian bergegas menggambil ponselnya.

Semenjak Nichia pergi ke Belanda, Sunghoonlah yang selalu menjaga sahabatnya. Iya padahal Heeseung bukan anak kecil lagi tapi ya... Entahlah

"Eh– Kenapa aku tidak menyimpan nomor Sunghoon?"

Heeseung mencari nomor sahabatnya yang satu itu di pencarian kontak, tapi tetap saja ia tidak menemukan nama sahabatnya disana.

"Astaga... Pasti ponselku rusak lagi." Ucap Heeseung dengan pasrah dan kemudian melempar ponselnya ke arah sembarang kasur.

Si lelaki akhirnya memutuskan untuk bergegas pergi dan menemui Sunghoon disekolah saja. Itu jauh lebih baik daripada menunggu ponsel tidak bergunanya.

Pemuda Lee itu bejalan sendirian menuju ke kelas, entah apa perasaannya sungguh aneh hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda Lee itu bejalan sendirian menuju ke kelas, entah apa perasaannya sungguh aneh hari ini. Apalagi dia tidak menemukan gelang kesayangannya itu, gelang yang Nichia juga pakai.

Ia sangat yakin sudah menyimpannya dengan baik. Hanya saja kenapa ia tidak menemukannya lagi?

"Haish... Apa yang harus aku katakan kepadanya jika gelang itu hilang?" Pikir Heeseung kepada dirinya sendiri.

Ditengah Heeseung berjalan di koridor, muncullah seorang pemuda yang dikenali sebagai ketua kelas sebelas itu. Sontak, Heeseung segera memanggil namanya,

"Jay!" Serunya.

Si pemuda yang dipanggil tampak kebingungan "Eumm... Kamu memanggil saya?"

Heeseung mendekatinya kemudian memegang bahunya "Kenapa kamu mendadak baku begini? Santai saja."

Jay menghempas tangan si pemuda Lee "Kamu siapa? Sepertinya saya tidak pernah bicara dengan kamu."

"Haha, Jay... Jangan bercanda. Apa karena ulang tahunku tinggal 247 hari lagi? Terlalu lama kejutannya."

ruang hampa ✓Where stories live. Discover now