01. Exclusive Birthday Gift!

3K 189 251
                                    

Aku pikir, perayaan ulang tahunku di tahun lalu adalah yang terburuk. Nyatanya tidak, hanya karena tidak mendapat hadiah yang aku mau bukan berarti itu buruk. Aku ... kurang berterima kasih atas kehidupan yang kumiliki.

Sampai baru sadar di tahun inilah bagian terburuk sebenarnya. Semuanya dimulai tanpa bertanya bagaimana kesiapanku untuk menerima orang baru.

22 April 2017. Tepat di hari inilah usiaku bertambah satu tahun. Bersamaan dengan itu sebuah bangunan tinggi telah sepenuhnya berdiri tepat di sebelah kamarku. Aku pikir itu adalah hadiah ulang tahun dari ayah dan ibu.

Ternyata pikiranku meleset jauh.

Bangunan itu milik orang lain yang akan tinggal di sebelah rumahku nanti. Dari awal aku tak menyukai bangunan itu karena menghalangi jalan cahaya matahari masuk ke kamarku ini.

Itu baru kekesalan awal, tanpa tahu akan ada kekesalan selanjutnya yang kurasakan.

“Apa?! Aku tidak mau ada orang lain di rumah kita!”

“Tidak, Sayang. Dia tidak satu rumah dengan kita. Gedung di sebelah kamarmu itu, tempat tinggalnya nanti.” Meski sudah berulang kali Ayah menjelaskan, aku kekeuh tak ingin menyetujui keputusan kedua orang tuaku.

“Tetap saja tanggung jawab dia akan jatuh ke tangan Ayah dan Ibu. Aku tidak mau!”

Dengan wajah datar ibu menghampiriku, mengambil posisi ayah. “Hidup ini bukan hanya tentang dirimu, Heejin. Ayah dan Ibu juga tak akan mengambil keputusan ini jika salah. Kita sudah memikirkan jauh-jauh hari tentang ini. Kamu yang tak mengerti apa pun tentang ikatan keluarga, lebih baik jadi penurut dan diam!”

Jika disuruh memilih, aku lebih baik dimarahi ayah ketimbang ibu. Entah kenapa jika sudah berurusan dengan keseriusan Ibu, ketakutanku bertambah 5 kali lipat. Aku tak bisa melakukan apa pun selain menurut.

Tak ada senyuman yang terpancar di wajahku saat melihat rumah itu. Seharusnya aku senang seperti mereka, melihat lahan yang dahulu kosong kini terisi dengan bangunan tinggi, mewah, dan elegan.

Lahan itu memang milik keluargaku, tapi bangunan yang berdiri di sana bukan milik kami.

Ayahku membuat pernyataan layaknya mengadopsi anak asing. Aku jelas tak mau, ini konyol. Apalagi dia berada di umur yang sama denganku. Aku benci! Tapi tak bisa berbuat apa-apa karena kedua orang tuaku sudah sepakat.

Pantas saja, beberapa hari lalu aku melihat kedatangan seseorang yang aneh. Orang itu tinggi, gagah, rapi tampak seperti Bos Besar. Saat kutanya pada ibu, ternyata beliau adalah teman Ayah waktu SMP. Aku hampir tak percaya, keduanya terlihat jauh berbeda.

Aku sudah mengira dari awal, bahwa beliau adalah orang yang sangat kaya. Dan memang benar. Choi Hyunbin namanya, datang meminta bantuan pada Ayahku agar mau mengurus peliharaannya-- eh maaf ... Maksudku anaknya, ya! Putranya.

Beliau bercerita tentang betapa buruk putranya itu. Bukan wajahnya, tapi sifatnya sungguh tidak mencerminkan seorang anak manusia. Katanya ...

Ia selalu membangkang pada guru di sekolah, berkelahi dengan anak-anak lain, melawan perkataan ayah dan ibunya sendiri, tidak berperilaku sopan pada orang lain, dan satu lagi ... Angkuh.

Katanya dia sangat sombong dengan apa pun yang dimiliki, itu jelas karena dia dilahirkan dari keluarga super kaya. Mungkin baginya terlihat keren. Tetapi meski begitu, itu semua tidak bisa dibenarkan. Anak itu berada di jalan yang salah.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now