29. Two Voices one Heart

284 72 221
                                    

Hallo Chingu, udah liat Trailer My Day?👀 Kalo belum, Yuk tonton dulu! Vidionya ada di atas ya .... Don't forget voment Cuseyeo 🥺

Happy Reading!
.

.

.

.

'Aku benci kenyataan bahwa, aku menyukainya lebih dari seorang teman'

'Aku benci kenyataan bahwa, aku menyukainya lebih dari seorang teman'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heejin dibuat tak bisa bernapas. Yang menjadi masalah, kenapa ia harus berpapasan dengan Hyunsuk di saat seperti ini. Sekarang Heejin menyesal, seharusnya ia lewat pintu depan saja tadi.

"Kenapa kau pulang dengannya? Sudah kubilang untuk menunggu, Heejin. Kau tidak takut dia akan melakukan hal buruk padamu?" tegur Hyunsuk dengan nada tinggi.

Ia melihat Heejin yang baru saja sampai dalam keadaan setengah basah. Dan parahnya, kenapa Heejin harus pulang bersama Changbin?

Hyunsuk kembali menegaskan karena tak mendapat reaksi apa pun. "Kau memang tak memikirkan keluargamu ataupun aku. Bagaimana jika terjadi hal yang tidak diinginkan?!"

Dikarenakan gadis itu terus berjalan tanpa mendengar ucapannya, Hyunsuk menarik tas Heejin hingga merosot dari bahunya.

Sontak Heejin berhenti, membuang napas kasar. Ia sudah cukup lemas karena kelaparan, kenapa pula harus dipertemukan dengan si pemaksa ini di waktu yang tidak tepat?

Heejin memutar tubuhnya dengan tenaga yang hampir menginjak nol persen. Wajah datarnya yang pucat menambah kesan dirinya seperti mayat berjalan.

"Aku diharuskan menunggumu hingga mati kedinginan, begitu?" Suaranya terdengar tak berdaya.

"Ini aku akan berangkat menjemputmu!"

"AKU HAMPIR MENUNGGUMU SAMPAI DUA JAM. LALU KAU BILANG BARU SAJA AKAN MENJEMPUTKU?!!" kedua mata Heejin memerah, bentakan itu sukses membuat bibirnya bergetar.

Setelah teriakan itu, suara Heejin melemah seketika, "Kau yang tidak pernah memikirkanku ... Aku kedinginan, aku juga takut petir, Hyunsuk."

Sesaat. Untuk sesaat, Hyunsuk tertegun. Hatinya seperti baru saja tertimpa bebatuan yang entah dari mana datangnya. Ia tak ada niatan sedikit pun berlaku demikian, disisi lain dirinya juga mengejar waktu untuk sampai ke tempat tujuan.

Hyunsuk menelan ludahnya samar. Kembali memasang wajah layaknya seorang pria. Tetap saja yang Heejin lakukan salah, gadis itu telah membuka jalan untuk berhadapan lagi dengan musuh besarnya.

"Tapi bukan berarti kau harus open mind dengan si brengsek itu," Hyunsuk mempertegas ucapannya.

"Aku melakukannya karena butuh! Lalu kenapa?!"

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang