19. Shadow

243 73 166
                                    


Terima kasih atas antusiasnya Chingu😭, aku baliknya kecepeten kayaknya deh:'). Gak papa demi readers ku tersayang jadi semakin semangat. Bismillah kawal mereka sampai selesai:')

🚫Untuk sistem operasi perusahaan, ini murni karangan aku, jadi jangan bandingkan/ sangkut pautkan dengan yang real

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🚫Untuk sistem operasi perusahaan, ini murni karangan aku, jadi jangan bandingkan/ sangkut pautkan dengan yang real. karena pasti memiliki perbedaan🚫

Jangan lupa votenya😘

Happy reading 💜

.

.

.

.

.


Aku duduk dengan tenang, sesekali mengayunkan kaki memainkan sepatu baru. Sengaja kusandarkan kepala pada dinding di belakang, melepaskan kepenatan yang melanda tubuhku.

Keadaan ponselku sekarat kehabisan baterai. Aku nampak seperti tak memiliki tujuan padahal tujuanku adalah menunggu Choi menyebalkan Hyunsuk.

Setelah memasuki gedung megah bertuliskan YG entertainment, Hyunsuk lantas masuk membawaku ikut ke dalam. Lebih dalam lagi hingga aku berhenti di sebuah ruangan bercabang.

Tepatnya yang saat ini kutempati adalah ruang khusus tunggu, tapi Hyunsuk masuk lagi ke ruangan berbeda yang bertuliskan YG’S Trainee.

Ia meninggalkan koper besar miliknya di sampingku, dasar menyebalkan. Kukira dia membuatku berpakaian seperti ini karena ingin mengajakku menjadi trainee bersama.

Ini sungguh membosankan menunggu sendirian tanpa hiburan apapun, belum lagi gerak-gerikku sangat tidak bebas karena ada 4 CCTV yang seolah hanya mengawasiku. Bayangkan saja dalam satu ruangan tak terlalu besar ini terdapat CCTV di setiap ujungnya.

“Heejin?” Aku menoleh, menemukan Park Jihoon baru saja keluar dari ruangan yang sama saat Hyunsuk masuk tadi. Aku berdiri saat dia menghampiriku.

“Bagaimana kau sampai di sini?”

“Hyunsuk mengajakku. Dia bilang ini salah satu syarat dari Ayahnya,” ucapku terselip wajah kesengsaraan tapi Jihoon malah tertawa.

“Lalu...” pertanyaannya menggantung, Dia mengamatiku dengan intens. “Ada apa dengan pakaianmu?” aku melihat bibir Jihoon bergetar menahan sesuatu.

“Bisakah kau Jangan tertawa! Ini juga ulah dari temanmu,” jawabku kesal lalu duduk kembali.

Tiba-tiba Jihoon memindahkan jaket Hyunsuk yang berada di atas koper untuk menutup kakiku yang hanya berbalut rok pendek. “AC disini cukup dingin,” ulasnya sembari tersenyum hangat, saking hangatnya aku sampai tak sadar sedang terpesona oleh mata bulan sabitnya.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now