32. Bad Boy

320 70 254
                                    

Hello i'm Comeback ^^
.... Voment cuseyeo ....

Jangan ada Silent Reader diantara kita

Happy Reading!
.

.

.

.

Di sinilah Hyunsuk mendudukkan diri. Untuk otaknya yang sedang bekerja dan jemarinya sibuk menulis, Hyunsuk memerlukan ketenangan berkonsentrasi.

Tempat ini sangat mendukung, ruangannya kedap suara di tambah nuansa pink kamar itu membuat terlihat elegan dan nyaman. Kamar ini seperti di desain khusus untuk Tuan Putri di negeri dongeng

Warna golden rose pada bed cover, membuat hiasan dan aksesoris di sana cukup menarik perhatian. Kombinasi warna pink dengan warna lain semakin memperlihatkan suasana ruang yang terlihat lebih kalem dan menenangkan.

Sangat menggambarkan kepribadian si pemilik.

Beberapa detik setelah bunyi pintu tertutup, tercium semerbak wangi lilin aroma terapi yang menyusul masuk di ruangan itu. Hyunsuk menoleh, mendapati seorang gadis berdiri di ambang pintu sambil membawa nampan yang berisikan biskuit dan secangkir kopi.

“Jangan dibawa tegang, Hyunsuk. Rileks saja, rileks .... “ Gadis itu meletakkan nampannya di atas meja. “Minumlah, aku tahu berhadapan dengan ayahku membuatmu gugup,” ucapnya merangkul Hyunsuk yang lebih rendah.

“Tentu saja, aku baru saja berhadapan dengan orang penting di perusahaan.” Hyunsuk mengembuskan napas lega, dia menggigit satu biskuit sebelum melanjutkan lagi mengisi lembaran itu.

Tiba-tiba Sungjin duduk di kursi yang sama. Kursi yang mereka duduki terlalu kecil, jadi Hyunsuk sedikit maju agar memberikan ruang untuk Sungjin di belakangnya.

“Hyunsuk-ah, Ayahku bilang jangan terlalu buru-buru. Jika masih ada yang bingung, tanyakan saja.” Sarannya sangat membantu.

Tak luput dari tulisannya Hyunsuk menjawab, “Bukannya ayahmu sedang ada tamu?”

Itulah mengapa Hyunsuk sekarang ada di kamar Sungjin. Awalnya Hyunsuk dan Tuan Seo berbincang-bincang di ruang tengah sampai 30 menit.

Tapi saat Hyunsuk sedang melengkapi beberapa data, tiba-tiba ada kunjungan lain dari rekan Tuan Seo yang mengharuskan Hyunsuk berpindah ke ruangan lain.

Karena ia belum selesai melengkapi formulir, Tuan Seo meminta Hyunsuk untuk menunggu sambil ditemani Sungjin. Di saat itulah, Sungjin meminta Hyunsuk menyelesaikan di kamarnya saja agar tak terganggu oleh obrolan tamu-tamu ayahnya.

“Sebentar lagi juga mereka akan pergi.”

Hyunsuk menyambung aktivitasnya lagi. “Baiklah, aku akan mencatat dulu beberapa yang kutahu.”

Sungjin terus memperhatikan Hyunsuk, senyumnya mengulum tipis. ‘Jika dilihat lebih dekat, Hyunsuk tampak lebih mempesona,’ katanya dalam hati.

Tangan Sungjin yang awalnya merangkul tiba-tiba berubah jalur, gadis itu menurunkan tangannya sampai berhenti di pinggang lelaki itu. Ditambah lagi ia menjatuhkan dagunya di bahu kiri Hyunsuk, menghela napasnya lembut.

“Hyunsuk-ah .... “

“Hm?”

“Kenapa kita tak menjalin hubungan saja?”

Hyunsuk bahkan tak menyadari apa pun jika Sungjin tak berkata demikian. Seketika jemarinya berhenti menulis, “Maksudmu?” pemuda itu enggan menoleh karena jika melakukan itu wajah mereka akan bersinggungan.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now