Lebih Panas Api Cemburu 💔

6 3 0
                                    

Dengan semua hal yang aku berikan padamu,  mengapa kau masih meragukan rasaku?
Dengan semua waktu yang kukobankan untukmu, tapi kenapa rasa cintamu bukan untukku?
Kau memilih bunga yang dulu,  tanpa kau mau melihat bunga baru yang selalu kau hirup aroma wangi tenangnya.
Kenapa kau  memilihnya, yang sudah meninggalkanmu
Sedangkan kau menolakku, yang sudah yakin tidak akan meninggalkanmu.

❤❤❤❤

Dira duduk dikursi dingin dengan menggenggam segelas susu hangat. Matanya terasa berkunang-kunang, kepalanya pusing dan perutnya sudah begitu perih.

"Kenapa bisa terkunci sih?" tanya cowok yang tengah sibuk membuatkannya popmie.

Dira hanya berdiam diri,  tanpa mau membalas pertanyaan cowok itu. Dirinya sudah tidak sanggup bicara.

"Lu bisu ya?" dengan tatapan intens cowok itu memperhatikan Dira dengan serius. Membuat cewek yang ditatapnya mendesah lelah.

"Gua laper,  lu bisa berhenti ngomong gak sih? Gua laper mana mienya," ujar Dira lemah tapi terdengar sangat dingin.

Cowok itu lalu menyodorkan popmienya,  dengan cengiran lucu karena suara dingin Dira terdengar imut ditelinganya.

"Makan yang banyak." Dia lalu mengusap rambut Dira yang sudah lepek karena keringatnya sedari pagi.

Tanpa mempedulikan perbuatan cowok yang menolongnya itu,  Dira dengan lahap memakan mienya.  Tidak ada kesan feminine dari sosoknya saat ini. Perutnya sudah sangat lapar,  sampai dia tidak peduli lagi bagaimana ekspresinya saat ini.

"busyet,  nih cewek dah kayak katak yang gak di kasih makan lima tahun." batinnya berbicara.

Sudah dua bungkus popmie Dira habiskan,  tanpa malu juga dia meminta untuk cowok itu yang membayar dan memberinya minum sekalian.

"Udah nolongin,  eh malah tekkor juga," gerutunya menyindir Dira.

Cewek yang mendengar ucapannya malah tertawa keras sekali,  membuat semua penghuni taman yang ada di sekitarnya menoleh ke arahnya.

"Lagi gila paling tuh anak, masih muda wajar aja gila sama pacarnya."

"Pacarnya mungkin lagi selingkuh sampai ceweknya kayak orang gila."

Begitu banyak gunjingan dari orang-orang yang melihat Dira tertawa. Dia lantas menutup mulut Dira dengan tangannya agar suaranya mereda.

"Diem bego,  kita jadi kayak orang gila!" marahnya kepada Dira.

Namun,  alih-alih mau diam. Dira malah semakin menjerit dan menangis. Hal ini tentu saja membuat semua orang semakin menatap sinis kearahnya.

"Eh,  lu kok tambah nangis sih? Yah,  gua salah ya?  Eh gua harus gimana, lu pukul gua aja deh." Dengan panik dia lalu mencoba menenangkan Dira yang menjerit-jerit.

"Tuhkan,  cowoknya kasar banget."

Telinga cowok itu semakin panas mendengar perkataan orang-orang tentang dirinya dan juga mendengar suara melengking Dira yang menangis.

Feed Me With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang