Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"sedang apa?"
"berburu nih."
terhitung lima belas menit eric memperhatikan pemuda bintang tersebut, ia sungguh tidak mengerti apa yang sedang felix lakukan. tidak banyak tingkah memang, felix hanya berjongkok sembari memegang toples kaca yang terbuka tutupnya di depan pagar tanaman rambat yang dihiasi bunga-bunga cantik, namun tetap saja eric penasaran. apalagi ketika lihat kedua sudut bibir si pemuda terangkat membentuk sebuah kurva manis, rasanya hati eric langsung tergerak untuk menghampiri felix, lantas bertanya seperti barusan. mendengar felix menjawab demikian, rasa penasaran eric semakin meningkat, maka ia bertanya untuk kedua kalinya,
"berburu apa?"
si pemuda bintang menoleh, bangun, kemudian berbalik menatap eric yang nampak memancarkan kuning keemasan. ah, rupanya pemuda tinggi dengan surai selaras suaranya itu benar-benar ingin tahu. "untuk warna yang paling indah, dan langka. bukankah harus diabadikan?" entah ini jawaban atau malah pertanyaan, felix berucap sembari goyangkan toples kaca yang kini sudah tertutup di depan wajahnya.
eric menautkan alisnya. bukannya mengerti, ia malah semakin bingung. namun sial, belum sempat eric kembali lontarkan pertanyaan ketiga yang sudah siap di ujung lidah, si pemuda bintang ternyata telah berlalu dari hadapannya. melangkah santai namun cepat, manik cantik yang ditaburi binar cahaya indahnya tak pernah lepas menatap toples kaca di genggamannya. manis sekali, rasanya eric berdebar-debar padahal rasa penasarannya sama sekali tidak terbayar.
"lain kali harus aku kurung dia untuk diriku sendiri." gumam eric diakhiri kekehan pelan. merasa lucu dengan dirinya yang tiba-tiba memiliki ketertarikan lebih pada lee felix. si pemuda bintang yang sering menjadi topik pembahasan mahasiswa di kampus hanya karena hobi anehnya yang selalu membawa toples kaca kemana-mana.
🌃 LILISEOON 🌃
bosan. changbin benar-benar merasa bosan membawa langkahnya kesana-kemari menyusuri taman tanpa tujuan yang jelas.
kelas terakhirnya sudah selesai sejak dua jam lalu. sebenarnya tadi changbin sempat berkumpul dengan teman-temannya di kantin. mengobrol, bersenda gurau, changbin awalnya biasa saja sebelum dino mengajak mereka bermain truth or dare-singkat cerita, changbin kalah. ujung botol cola menunjuk changbin yang terlihat tidak begitu menikmati permainan. dan bodohnya, ia malah memilih untuk di tantang daripada jujur. changbin saat itu lupa kalau teman-temannya memiliki kadar kewarasan yang tidak punya harga diri. lucas berikan changbin sebuah tantangan,
dekati pemuda aneh itu, kalau kamu berhasil jadikan dia sebagai kekasih mu, black card milikku bebas kau gunakan selama sebulan penuh. bagaimana?
