Rafalan mantra aneh terucap, nyala cahaya lilin terlihat semakin besar untuk sepersekian detik, dan asap perlahan muncul dengan sendirinya, Menghadirkan sosok pria berjubah hitam di hadapan Felix kali ini.
Pemuda berfreckhless manis itu tersenyum senang, ternyata apa yang tertulis di buku itu bukanlah sebuah bualan.
Di bawah hujan pada hari itu, secara tak sengaja Felix menemukan sebuah buku di dalam tong sampah. Sangat tak masuk akal bukan? Memang, jika saja buku itu tak bersinar samar, seolah memanggil seseorang untuk segera memungutnya.
Dan sosok terpilih itu adalah Lee Felix.
Karena rasa penasaran, remeh juga ingin membuat sebuah konten video, pada akhirnya Felix memutuskan untuk melakukan game aneh yang tercetak jelas dengan tinta sedikit memudar.
Di dalam sana tertera bagaimana dan apa saja yang harus disiapkan untuk memulai game, ternyata cukup mudah, semua benda itu ada di rumah yang hanya ditempati olehnya dan juga sang bunda.
Malam hari tepat jam 23.59, Felix memulai ritual ritual aneh yang tak akan dijelaskan lebih lanjut demi menghindari seseorang supaya tak menirunya.
Game berbahaya dimana pemainnya akan memanggil sosok malaikat yang akan mencabut nyawanya nanti, hanya untuk menanyakan kapan dan bagaimana ia akan mati.
Konyol dan cukup membuang waktu, namun sangat menarik untuk dicoba.
Awalnya Felix kira hal ini hanya tindakan dari orang iseng yang ingin menarik perhatian saja, namun siapa sangka, sang malaikat pencabut nyawa itu benar benar datang.
Seolah tanpa rasa takut, Felix menggumamkan kata 'wow' begitu melihat penampilan pemuda di hadapannya.
Rahang tegas, tatapan tajam, sayap hitam gagah yang melekat di punggung dan jangan lupakan, paras tampan yang mampu membuat Felix sedikit pangling.
Apakah dia benar benar malaikat pencabut nyawa? Kenapa wajahnya begitu menarik?
Sosoknya melayang di hadapan Felix, memandang tajam ke arah satu satunya pemuda yang ada di kamar tersebut.
"Seo Changbin." suara serak juga lembut di waktu bersamaan menyapa indra pendengaran Felix. Lelaki kelahiran September tersebut tentu tak bodoh untuk menangkap maksud dari ucapan tadi.
Pasti Seo Changbin adalah namanya.
Mengabaikan segala hal yang berlarian di kepala, Felix memutuskan untuk melakukan bagaian inti dari permainan yaitu-
"Kapan dan bagaimana aku mati?"
Terjadi keheningan selama beberapa saat, api penyulut sumbu itu bergerak perlahan, padahal jelas jelas di ruangan ini tak ada angin yang berhembus.
Changbin menatapnya tajam, dalam diam, Lalu membuka suara untuk menjawab pertanyaan yang terlontar.
"Satu bulan dari sekarang, terbunuh oleh seorang psikopat."
BẠN ĐANG ĐỌC
NIGHT & MAGIC
Fanfiction[1st Changlix Projects] - - 𝐒𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐢, 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐩𝐚. 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐞𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐮𝐫𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐚𝐥�...