Episode 5 (takdir tuhan)

3.1K 366 101
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️

VOTE AND COMMENT AREA!⚠️
Drama banget sumpah kek idup gw😭😭😭

-
-
-
-
Jam berdenting diruang tamu dengan nyaring, jimin menunggu dimeja makan. Menunggu yoongi pulang, apa hari ini ia akan makan dengan jennie? Apa dia tidak akan pulang? Jimin sekali lagi melirik jam dinding yang menunjukan pukul 9 malam.

Kemudian tak lama ia memilih untuk membereskan makanan dan menyimpannya di lemari pendingin.

Setelah selesai ia kemudian berjalan menuju pintu utama dan duduk disalah satu anak tangga yang menuju ke atas. Wajahnya tertekuk dengan bibir kaku. Masih teringat jelas kemarahan jennie padanya tadi, jimin merasa tidak enak karna memarahi jennie dan mengata ngatainya. Seharunya ia memang tak berada di pernikahan ini. Memang benar ini semua sudah terlanjur, tapi mencoba tidak perduli, jimin tidak bisa. Sungguh, tiba tiba kantuk menyerangnya. Jimin tertidur dengan memangku kepalanya sendiri pada lututnya.

Sekitar 1 jam ia tertidur seperti itu, pintu terbuka dengan paksa. Yoongi datang dalam keadaan mabuk berat. Ia menatap jimin yang tidur dianak tangga. Lalu ia mendekatinya dengan berjalan sempoyongan. Yoongi menepuk pundak jimin.

"Oi!"
Jimin tersentak kaget dengan kedatangan yoongi,
Yang sudah duduk manis disampingnya.

"Hyung kau------ mabuk?" Jimin mengendus kemeja yang digunakan yoongi. Kemudian pria itu berbicara dengan suara beratnya.

"Aku tidak mabuk jiminie, tapi tadi aku meminum beberapa botol wime dengan wanita yang menumpahkan kopi di wajahmu" jimin terdiam. Ia tak bisa lagi mengatakan apa apa.

"Semua pegawaiku mengatakan hal yang tidak tidak karna pertengkaran kalian, lalu aku memecat mereka semua yang membicarakan kejelekanmu, memangnya pernikahan kita ada urusannya dengan mereka" mata sayu itu dengan suara serak deepnya, membuat jimin tidak fokus mendengarkan kata kata yoongi.

"Jiminie menyesal telah menikah denganku?"
Jimin tersentak.

"Kau mabuk berat hyung sebaiknya kau tidur-------
"Tidak jiminieee aku tidak mabuk"
Yoongi menahan tangan jimin dan memandangnya lurus.

"Maafkan perlakuan jennie"
Jimin air matanya bergulir jatuh pada pipi tembam miliknya. Ia tak bisa menahan semua rasa sesak di dadanya.

"Semua orang tau aku menikahimu karna terpaksa, jadi tak ada gunanya kau mengelak" yoongi sedikit terkekeh. Sambil mendekatkan wajahnya pada wajah jimin.

"Hyung, kalau kau memang tidak ingin biarkan aku------
"Aku ingin dirimu"

Hening yang tercipta, jimin mati matian meminta agar dirinya tidak terpancing dengan omongan yoongi karna dia mabuk.

"Aku egois, aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku bahkan sejengkalpun tidak akan"
Jimin meneguk ludahnya kemudian ia memalingkan wajahnya, untuk apa yoongi menahannya? Bukankah tidak ada untung baginya. Bahkan jimin hanya akan mendapat luka.

"Tutup matamu"
Jimin secara otomatis menutup matanya.

CHUP!

Ciuman singkat yoongi berikan pada jimin, dan dengan reflek jimin memegang bibirnya kala yoongi menjauhkan wajahnya dari wajah jimin.

"Permintaan maafku"
Lalu setelahnya yoongi bangkit dan berjalan sempoyongan menuju kamarnya.

Dengan telaten jimin membopong tubuh yoongi masuk kedalam kamar mereka. Lalu jimin mengganti pakaian yoongi dengan piyama tidurnya.

"UNLOCK" [YOONMIN] ✔Where stories live. Discover now