19 (perpisahan)

2.7K 276 56
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️

VOTE AND COMMENT AREA!⚠️
Drama banget sumpah kek idup gw😭😭😭

Typo perbaiki sendiri yau😁😁

Im back bith😋😋😋😋

-
-
-
-

Sungguh mengerikan takdir tuhan, membaca lalu memberontak untuk di kembalikan. Meminta di ulang kembali waktu yang telah lama berlalu, kim taehyung berdiri dengan pundak yang naik turun sedari tadi semenjak pemakaman jungkook dilakukan.

Tuhan, bisiknya
Mengapa dia menjadi manusia yang begitu bodoh?
Yang berjanji akan melindungi malah membuatnya patah hati yang berujung mati. Ia beberapa kali mengusap air matanya yang tumpah akibat tak kuasa menahan rasa bersalah yang menimpa jiwanya berkali kali.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?"  Jimin memberikan taehyung selembar tisue lalu menepuk pundaknya perlahan.
"Apa kau baru menyadarinya? Bahwa jungkook sangat mencintaimu bahkan tidak rela kamu terbebani karnanya?" Dengan berat hati taehyung mengatakan 'iya'.
"Bukankah menyakitkan rasanya, kau sangat mencintai orang itu tapi kamu tidak menyadarinya, namun setelah orang itu pergi untuk selamanya tanpa mengucapkan selamat tinggal kamu bisa merasakan bertapa hancurnya hatimu saat ditinggalkan, cinta itu bodoh tulus dan suci. Jadi seseorang harus benar benar pintar untuk memilahnya" kata kata yang jimin berikan menyutik semua raganya dalam diam. Angin berhembus kencang jimin membantu taehyung untuk keluar dari pemakaman meninggalkan jungkook yang telah tidur dalam ketenangan.
Dalam detik jam yang begitu nyaring, ia merasakan kesunyian itu, ia merasakan bertapa menyedihkannya sendirian saat kamu sudah terbiasa ditemani. Tawa jungkook yang riang senyumnya yang menawan selalu membuat taehyung merasa tidak kesepian, namun sekarang hanya detik jam yang berbunyi yang mengisi kekosongan dalam hatinya.

"Aku pikir aku tidak akan pernah kehilanganmu secepat ini" ia berbisik dengan air mata yang tumpah di pipinya, maka segera dia menarik koper itu lalu menyeretnya keluar dari rumah.

Dalam perjalanannya menuju bandara, ia berkali-kali ngusap air matanya. Hingga sesampainya disana, taehyung disambut oleh kedatangan jimin dengan senyum dia yang selalu cerah. Sudah 2 minggu semenjak jungkook pergi meninggalkan mereka berdua taehyung memutuskan untuk pindah ke Amerika lalu ia akan mengurus bisnisnya disana seraya lambat laun melupakan rasa sakitnya atas kehilangan jungkook .

"Apa kau serius akan pergi?" Tanya jimin dengan wajah memelas
"Aku sungguh akan pergi, entah kapan akan kembali. Hubungi aku hyung jika kau ada perlu. Jaga kesehatanmu" taehyung memeluk tubuh ramping jimin mengisyaratkan bahwa ia akan merindukan jimin selama dia ada di amerika.
"Sesekali aku akan datang dan mengunjungimu" jimin melepas kepergian taehyung memasuki terminal 2.

Saat ia akan berbalik ia melihat seluruh kenangan itu bercampur menjadi satu, sudah hentikan semua rasa itu bisiknya dalam hati bahwa pergi adalah jalan terbaik untuk melupakan ia harap ia akan bahagia, namun sepertinya itu hanya angan angan saja. Maka langkah berat itu perlahan meninggalkan seoul dengan rasa rasa tak tersampaikan lewat bicara.

Sungguh menakutkan yang namanya masa depan itu jimin kembali kerumahnya setelah seharian melanang buana entah pergi kemana, jimin melirik dirinya dicermin apakah sudah waktunya dia juga untuk pergi meninggalkan semua ini? Karna semua sudah berakhir seperti hubungannya dengan yoongi. Meski pria itu meminta beberapa kali untuk memaafkannya tetapi jimin adalah jimin dia tetap pada pendiriannya yang sungguh egois.

Dia berkali-kali mengucapkan pada dirinya bahwa dia baik-baik saja tanpa yoongi dia akan hidup bebas semestinya dan melakukan apapun tanpa ada larangan dari siapapun.
Dia akan menjalani kehidupannya yang seperti itu hingga tepat saat dia akan memasuki kamarnya, seseorang memeluk tubuhnya dengan erat lalu berbisik pelan.

"UNLOCK" [YOONMIN] ✔Where stories live. Discover now