Episode 2 ( promise)

3.8K 392 77
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️

VOTE AND COMMENT AREA!⚠️

-
-
-
-
JIMIN POV.

Sebelumnya aku sudah mengatakan bahwa dia sudah
menjanjikan dunia dunia surga pada jimin. Menjanjikan bahwa ia akan terus menggenggam tangannya. Lalu kemudian memintanya untuk tetap bersama selamanya.

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja. Tanpa pernah bisa diminta sesuka kita. Bisa saja hari ini putih, besok malah menjadi hitam, atau merah. Mungkin hari ini begitu cinta, besok sebab sesuatu bisa saja menjadi luka. Bahkan, mungkin bisa menjadi benci yang membekas dan mendendam dihati. Begitulah perasaan, sesuatu yang sulit dimengerti. Kadang, bisa bertahan begitu lama, dengan orang yang sama. Juga, bisa menolak untuk bersama pada orang yang sama. Suatu ketika, tanpa disadari cinta sudah melahirkan benci, atau sebaliknya, yanh dibenci malah ingin kamu cinta.

Namun, seperti banyak hal yang tak pernah bisa ditebak. Perasaan bisa membawa sayang, lalu bisa menghilang tanpa alasan. Aku kadang tertawa dengan diri ini, kenapa begitu terbuai dengan rayuan meski itu hanya kebohongan?

Perasaan hanyalah perasaan, yang terkadang tumbuh hanya untuk merasakan, bukan untuk memiliki.

JIMIN POV END.

Pesta pernikahan yang didambakan akhirnya tiba, mereka semua nampak berbahagia, terutama ayah jimin yang terlihat tersenyum semenjak datang ke tempat acara. Lalu sementara jimin ia berada di ruang bride dengan make up artisnya. Ia sedikit mempoles wajahnya dengan make up, ia dan yoongi menggunakan texudo berwarna putih hari bersih hari ini. Jimin tak bisa menggambarkan perasaannya ketika ia kini akan menikah dengan seorang laki laki yang ia cintai. Matanya seolah berbinar.

Maka tak lama pintupun terbuka menampilkan sang ayahanda tersenyum padanya dipantulan cermin.
Mengetahui sang ayah ingin berbicara, sang make up artis memilih keluar dan membiarkan jimin berdua dengan sang ayah.

"Appa" ayah jimin berjongkok dihadapan jimin. Ia mengusap pipi jimin pelan. Ia tersenyum hangat dengan liquid tumpah dari ujung matanya. Ia terharu melihat anaknya dengan begitu cantik dan tampan secara bersamaan.

"Appa uljimaaa" rengek jimin karna ia tidak mau ikut menangis bersama ayahnya.

"Jiminie harus bahagia, appa akan bahagia jika jiminie bahagia. Kau adalah satu satunya kesayangan appa yang lebih berharga dari nyawa appa. Dulu kau adalah seorang anak laki laki yang imut, dengan pipi gembil menggemaskan" ayah jimin mencubit pelan pipi tembam jimin.

"Kemudian sekarang kau akan menikah dengan seseorang yang teramat kau cintai, namun kau tetaplah putra appa yang menggemaskan" jimin tersenyum manis.

"Appa-ga harus bahgia ne... jiminie akan bahagia jika appa bahagia, jiminie akan melakukan apapun untuk membuat appa bahagia. Sarranghae appaa" ia membentuk hati dengan kedua tangannya.
"Sarranghae jiminieee!!" Mereka kemudian tertawa bersama.

Acara inti akan dimulai 5 menit lagi, jimin dengan gugup ia tak bisa mengendalikan tubuhnya.
Ia melirik kekiri dan kekanan apakah dia bisa menemukan toilet secepatnya?

Tidak tahan ia berjalan menelusuri lorong lorong dan keluar dari ruang tunggu pengantin menuju toilet laki laki.Namun saat tiba langkahnya terhenti di depan sebuah pintu ruangan.

Pintu itu terbuka sedikit hingga menimbulkan sedikit celah untuk melihat kedalam, Jimin sedikit mengintip.
Melihat siapa orang yang berada didalam ruang tunggu yoongi, setelah melohat dengan jelas. Tangan jimin terjatuh lemas, ketika matanya melihat dengan jelas seseorang yang akan menjadi suami sehidup sematinya tengah berciuman panas dengan seorang wanita cantik.

"UNLOCK" [YOONMIN] ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora