AMOUR || Prolog

3 1 0
                                    

Selamat membaca...

Guyuran air hangat dari shower menerpa tubuh gadis yang kini sedang berada dibawah nya. Matanya terpejam, menikmati setiap air yang turun dan meluncur bebas ditubuh nya.

"Sampai kapan kau akan mandi? Cepat keluar! Atau akan ku dobrak pintunya" suara teriakan serta gedoran di pintu kamar mandi mengejutkan gadis itu.

"Iya, iya sebentar" sahut gadis itu. Dengan secepat kilat ia mematikan shower nya lalu memakai pakaiannya terburu buru dan membuka pintunya.

"Kau ini mandi atau bersemedi huh" tukas orang yang didepan nya.

"Minggir!" ucapnya lagi dengan mendorong gadis itu keluar dari kamar mandi lalu menutup pintu serta menguncinya.

"Ck, menyebalkan" dengus gadis itu lalu berjalan kearah keranjang tempat baju kotor untuk menaruh bajunya yang kotor.

*****

"Hey, Lin!" seru seseorang dari belakang nya. Kini kedua gadis itu sedang berada di kamar mereka setelah selesai menyantap makan malam mereka.

Alina Dwi Anjani (Alin), gadis itu sedang duduk diatas karpet bulu yang halus, bersandar pada kasur nya seraya membaca novel kesukaan nya. Dan orang yang memanggil nya adalah Risa Aprilia (Risa), sahabat sekaligus merangkap sebagai saudari tirinya itu sedang tengkurap diatas kasur.

"Apa?" tanya Alin yang tidak mengalihkan pandangannya dari novel ditangan nya.

"Kau tau kapan ayah dan ibu pulang?" tanya Risa padanya.

"Tidak" balas Alin sekenanya.

Risa mendengus. Itulah Alin, gadis yang terkenal akan irit bicara serta sifat dinginnya yang hampir menyaingi 2 kutub dunia--kutub selatan dan kutub utara.

"Pantas saja jomblo, sifatnya dingin begitu" cibir Risa dengan bergumam, namun Alin masih bisa mendengar nya walaupun suara Risa seperti berbisik. Anugrah bagi Alin memiliki pendengaran yang cukup tajam.

"Gak usah ngecibir" seru Alin.

"Menyebalkan, dasar saudari tak sekandung" setelah mengucapkan nya Risa merubah posisinya menjadi tidur telentang diatas kasur.

Alin hanya menggeleng mendengar ucapan Risa yang terlihat sangat kesal akan sifatnya yang memang menurun dari ayahnya. Ya, sifat dari ayah yang kini sudah berbahagia di surga sana.

"Berhentilah membaca novel sialan mu itu! Tidur atau kau akan bangun kesiangan" ucap Risa pada Alin.

"Apa apaan itu, bukankah dia yang sering bangun terlambat kenapa jadi aku? Dasar gadis itu" gumam Alin mengerutkan dahinya.

Setelah dirasa nya sudah selesai Alin menutup buku novelnya lalu beranjak kearah rak yang penuh dengan koleksi novel dari berbagai penulis ternama, meletakkan nya diantara novel yang lainnnya.

Alin berjalan mendekat kearah kasur yang dimana Risa sudah lelap masuk kedalam alam mimpinya. Alin naik keatas kasur, menarik selimut untuk menyelimuti dirinya juga Risa. Alin langsung menutup matanya setelah mematikan lampu kamar nya.

*****

Pagi hari. Matahari masih malu malu untuk menampakkan dirinya, dan hanya sedikit sinar yang menerobos masuk kedalam celah kamar yang ditempati oleh dua orang gadis.

Buk 

"Bangun sleeping beauty, saat nya kau harus pergi ke sekolah" Alin melempar kan bantal pada Risa dan menarik paksa selimut nya.

"5 menit lagi" sahut Risa dengan suara serak khas bangun tidur.

"Tidak! 5 menit mu akan menjadi 1 jam 30 menit Ris, dan kau akan terlambat" Alin semakin gencar membangunkan Risa yang memang tukang tidur. Lihat saja, Alin sudah siap dengan seragam sekolahnya sedangkan Risa si sleeping beauty itu masih asik diatas kasur.

Alin mendapatkan sebuah ide yang ampuh untuk membangunkan Risa.

"Hey Ris! Lihat! Shawn Mendes live in Instagram!" ucap Alin dramatis. Alin tau jika Risa itu sangat menggilai sosok penyanyi pria tersebut. Dan yap! Risa langsung beranjak dari kasur dan mengambil ponselnya untuk mengecek, namun belum sempat membuka ponselnya sudah dulu direbut oleh Alin.

"Alin kembalikan ponsel ku" seru Risa berusaha menggapai ponsel nya namun tidak bisa.

"Akan ku kembalikan tpi setelah kau selesai mandi dan bersiap siap. Aku tunggu dibawah" setelah mengucapkan nya Alin langsung membawa tas juga ponsel Risa pergi meninggalkan kamar membuat Risa berteriak heboh.

"ALIN...KEMBALIKAN PONSEL KU!! DASAR SAUDARI TAK SEKANDUNG!! MENYEBALKAN!!" teriakan Risa terdengar sampai di meja makan yang berada dibawah. Maklum, suara Risa begitu menggelegar bagaikan terompet di pagi hari.

Alin yang baru sampai di meja makan langsung terkekeh mendengar teriakan Risa. Alin duduk di kursi dan langsung di sajikan makanan oleh bi Ima, pembantu yang sengaja dipekerjakan oleh kedua orangtuanya untuk menemani mereka berdua dirumah selagi kedua orangtuanya pergi.

"Itu non Risa?" tanya bi Ima.

"Biasa bi, kumat penyakitnya" jawab Alin terkekeh.

Tak berselang lama Risa turun dan menghampiri Alin yang sudah selesai sarapan.

"Mana ponsel ku?" Risa menyodorkan tangannya.

"Habiskan makanan mu, aku tunggu di mobil" Alin langsung bangkit.

"Apa! Kau___" ucapan Risa terhenti.

"Atau ku tinggal" setelah nya Alin benar benar pergi.

"Dasar saudari tak sekandung!"

TBC


_______________
AMOUR
2020

Komentar untuk part ini?

Maaf sebelum nya untuk awal awal, part nya memang pendek bahkan dibawah 1000 kata🙏

Tpi tenang aja, di pertengahan sampai akhir part nya akan dibuat lebih panjang dari part awal

Dan maaf kalo ceritanya agak ngawur dan malah ngelantur, ini cerita dibikin secara spontan loh gaes. Jadi, harap maklum hehehe

Jangan lupa masukin ke dalam perpustakaan kalian supaya kalian gak ketinggalan update dari ceritanya ya gaes

Semoga suka sama ceritanya:)

Vote and comment nya:)

Love star❤

AMOURWhere stories live. Discover now