9. Waktu yang salah

64 53 22
                                    

Manusia itu kadang egois, mau dimengerti! Tapi tak pernah mau mengerti!
~All about us.

Beberapa bulan lalu, untuk pertama kalinya seorang Reyhando syahputra berdua an, sekaligus se dekat itu dengan perempuan, siapa lagi kalo bukan Natasha khaira humaira.

Pagi ini Reyhando sedang duduk di bangku belakang, sambil melamun.

"Hehhh— bengong bae lu, ke sambet odading nya mang oleh lu! Jadi iron men baru tau rasa, hahahha" Ledek Aidan, sambil memakan odading yang dia beli tadi.

Rey tak memperdulikan Aidan, dan memasang handset di telinga nya, dengan volume keras agar dia tidak bisa mendengar ocehan Aidan.

"Eh Rey tumben ya udah lama Acha gak ke kelas lu, biasanya kan dia bawain omelet beef. Di taro di meja lo. Kangen Gw makan omelet beef nya Acha." Oceh Aidan.

Lalu, Rey menatap nya.  "Selow-selow gua gak suka kok modelan kayak Acha." Ujar Aidan, sambil mengangkat salah satu tangannya membentuk V.

Reyhando mengabaikan ucapan Aidan, dan langsung pergi ke perpus.

Tapi benar ucapan Aidan, sudah beberapa hari setelah kejadian itu dia tidak kunjung melihat sosok Acha.

Biasanya kan Acha sangat agresif mengekori kemana pun Rey pergi.

"Kenapa Gw harus mikirin dia si." Batin Rey kesal.

💫💫💫

At class seven-bi.

"Jee, sampe kapan Acha harus diem gini? Acha udah gak tahan, pingin nyamperin Rey! Udah seminggu lebih Acha gak boleh ketemu sama dia." Rengek Acha yang tidak di perdulikan oleh Jihan.

"Jeee,"

"Jeje,"

"Iihhh denger gak si Acha ngomong!"

Karena merasa terganggu waktu membaca nya Jihan pun menoleh ke sumber berisik.

"Hmm."

"Iihh apaan si jawaban nya cuma hmm, hmm mau alih profesi jadi nissa sabyan?" celoteh Acha kesal.

Aku pun mulai membuang muka dan menatap ke arah depan. Tiba-tiba,

"Cha, liat tuh!" Ujar Jihan.

"Apaansi, Acha maless akhh."

"Liat aja dulu." Kata Jihan lagi.

Saat Acha melihat ke arah yang di tunjuk kan Jihan, Acha pun ikut terkejut. Ia tak percaya Rey, dan Aidan sedang menuju ke kelas nya. Entah dia yang kepedean atau memang benar.

"Permisi, bisa bertemu Natasha." Ucap Aidan sopan.

Semua sontak terkejut, dan langsung melihat ke arah sumber bicara. Termasuk Aku, Acha, dan Kila.

Kebetulan hari ini kelas 7-B sedang free class jadi gak perlu ribet untuk izin keluar masuk kelas.

"Tahan Cha, pura-pura cuek, inget beberapa hari lagi!" Bisik Jihan di telinga Acha.

"Lo gak liat? Dia ada di depan mata lo!" Ucap Jihan ketus.

"Ehh iyaa ya, jutek amat si lo biasa aja kali!" Ucap Aidan cengengesan.

"Kenapa?" Ucap Acha jutek, sambil memalingkan wajah.

"Tumben amat lo Cha biasanya juga jingkrak-jingkrak gak jelas ketemu Rey. Jarang-jarang loh Rey ke kelas lo!" Ujap Aidan meledek.

all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang