11. Jealous

59 47 7
                                    

Saat di perjalanan menuju kelas tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan Acha tanpa sepengetahuan Kila, dari Arah belakang! Dia adalah...

Merasa ada yang menarik tangannya Acha langsung melihat ke sumber orang yang menariknya.

"R-rey?"

Tak ada jawaban dari Rey, saat ini entah kenapa perasaan Rey sangat berapi-api.

sebenarnya sejak di kantin tadi, cuma dia gengsi aja guys ngungkapinnya hehehe.~author.

Saat Rey mau membuka bicara tiba-tiba Aidan datang menghampiri mereka. Lalu, melepaskan genggaman tangan Rey dari pergelangan tangan Acha.

Bukan di telapak tangan ya guys wkwkw.

"Ngapain lo narik-narik tangan Acha!?"

"Jangan kasar sama cewe, bro."

Rey tak menjawab, demi apapun saat ini Rey sedang hilang kendali. Lalu, dia berfikir dua kali untuk tidak mengimbaskannya pada Acha.

Untung ada Aidan.

Pada saat itu juga Rey menjauh dari tempat ia berdua dengan Acha tadi.

"Dan, lo apa-apaansi jarang-jarang kan Rey begitu ke Gw!Eh tapi gapapa si tadi keliatannya muka Rey kayak gimana gitu bagus Dan, bagus." Ucap Acha sambil cengengesan.

"Iya dong siapa dulu Gw."

***

Saat ini Rey sedang berada di belakang sekolah mengontrol emosinya, sambil menonjok tembok kesal. Ia tak mau melampiaskan emosinya kepada siapapun jadi ia putuskan untuk menonjok tembok.

"HAAHH..."

"GW KENAPA?GINI SI ANJING."

Ucapnya sambil menonjok tembok.

Di samping sana ada yang mengintip sambil memperhatikan Rey. Ken. Ya dia Ken.

Melihat hal itu Ken langsung menghampiri Rey yang tengah terbakar emosi atau lebih tepatnya terbakar api cemburu, upss.

Ya begitulah Rey gengsinya gedee! baru melihat Aidan dan Acha begitu aja marahnya udah begini, apalagi Aidan ngakuin Acha pacarnya di depan muka Rey bisa-bisa bonyok muka Aidan pada saat itu juga.

"Rey lo kenapasi!Gak, biasanya lo gini?"

Rey tak menjawab ia masih menonjok tembok dengan tangannya.

"Atau jangan-jangan karena tadi?"

Masih tak ada jawaban, hingga akhirnya tangannya berlumuran darah.

"Diem lo."

Hanya itu jawaban Rey. Lalu, pergi meninggalkan Ken sendirian.

Kayaknya Gw harus rencanain sesuatu batin Ken.

***

Saat ini Ken sedang berada di kelas Aidan, ia ingin tau sebenarnya apa yang terjadi antara Aidan dan Acha karena akhir-akhir ini mereka sangat dekat.

Melihat Ken yang masuk kelasnya Aidan langsung menghampiri Ken.

"Eh tumben lo kesini Ken, kenapa?"

"Emangnya gak boleh Gw maen ke sini!"

"Bolehh lahh"

Ken lalu, menceritakan semua yang terjadi pada Rey sejak ia meninggalkan kami semua di kantin. Saat tau itu semua Aidan memasang senyum puas, akhirnya Dia dan Acha berhasil membuat Rey cemburu.

"Ngakunya gak suka tapi cemburu dasar bullshit." Batin Aidan.

Dengan senang hati, Aidan menceritakannya dengan Ken. Karena dia tau Ken bisa menjaga rahasia, terutama dia sahabatnya toh?

"Oh jadi itu cuma settingan?"

Aidan mengagguk lalu pergi ke kelas Acha sambil mengajak Ken untuk memperjelas itu semua.

"Cha, sinidah."

Melihat Aidan yang tumben-tumbenan kelasnya manggil Acha, Shakila langsung ngegas.

"Sini-sini, yang butuh siapa lo atau Acha."

Saat melihat sosok Ken muncul di samping Aidan, Shakila langsung meluruskan omongannya tadi.

"Eh-hh m-maksud Gw, Cha di panggil Aidan tuh." Ujar Shakila sambil senyum.

Acha mengangguk. Lalu, karena paham maksud Aidan dia langsung keluar kelas menghampiri Aidan dan Ken.

"Jangan di sini, Cha."

Acha paham lalu langsung mengikuti Aidan menuju belakang sekolah, diikuti Ken pasti nya.

Setelah sampai, kami langsung membuka bicara di mulai dari Ken.

"Jadi rencana lo selanjutnya apa, Cha?"

"H-hah maksudnya?L-lo tau Ken?"

Aidan menjelaskan bahwa ia memberi tau Ken pada Acha. Lalu, Acha mengangguk.

"Ada info apa dari lo Ken?"

Ken menjelaskan semua yang tadi ia ceritakan sebelumnya ke Aidan. Lalu, saat Ken selsai menceritakan itu semua muka Acha merah. Acha sangat tertegun atas kesimpulan yang di simpul Ken.

"Ehemm ada yang baper nehh denger cerita tentang si doi."

Ucapan Aidan semakin membuat wajah putih Acha memerah.

"Apaan si lo, Gw biasa aja."

"Kalo biasa ajaaa, muka ngapa gitu tuh kacain muka lo udah kayak tomat."

Hal Itu sontak membuat Acha melototi Aidan. Lalu, memukulnya, saat ini sedang adegan tom&jerry, dan Ken menjadi penontonnya.

"Woi kalian mao diskusi atau ribut si."

Acha sangat kesal lalu bergegas pergi.

"Ehh eeeh Acha mao kemana woii!"

"CHAA."

"ACHA. ANJIRLAH SI ACHA."

"Mampus lo Dan tanggung jawab ntar pawangnya tau abis lo."

Aidan membayangkan ucapan Ken barusan. Lalu, bergedik ngeri. Tak bisa di bayangkan jika Rey marah besar. Tadi saja saat Dia dan Acha merubah cara bicaranya, ngamuknya begitu apalagi, haduhh bisa-bisa Aidan pulang tinggal nama.

____________   NEXT PART _____________

Hai-hai guys apa kabar? Udah lumayan lama ya aku ga update maaf juga kalo updatenya cuma sedikit.

Coment sama votenya kencengin dong hehe masa yg baca lumayan banyak yang komen sama vote ga ada sii

Author kecewa hehehe

Tapi tenang aja aku bakal update terus kok 😘😉

Please be a good readers, i'm studying to be a good author

all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang