PANGGILAN NORAK

30.5K 2.9K 1K
                                    


Jangan lupa share cerita ini yaa biar A.M makin seneng nebar keuwuan mereka wkwk

Happy Reading


💍💍💍


Setelah memberikan kejutan manis untuk Maura dan menghabiskan waktu berdua mereka yang benar-benar perdana sebagai pasangan suami-istri, Arkan mengajak Maura kembali ke acara. Meskipun gadis itu sempat cemberut karena tidak rela pergi meninggalkan tempat indah yang sudah di siapkan suaminya sendiri sebagai kejutan ulang tahun untuknya.

Menurut Maura, itu adalah kejutan terindah di hari ulang tahunnya sebagai Nyonya Dirgantara-istri dari Arkan Alvaro Dirgantara. Mengingatnya saja membuat perut Maura tergelitik, dan rasa panas itu kembali menjalar di area pipinya.

Mereka juga tidak merasa kesulitan mengatur pernikahan mereka sendiri. Tidak ada halangan apapun dan semuanya berjalan dengan lancar sampai hari H tiba. Dari pemilihan gaun, undangan, dekorasi pernikahan, souvenir, bahkan menu makanan pun benar-benar lancar meskipun tempat acara sempat ada sedikit kendala. Tetapi sekali lagi-berkat Alvarel, keinginannya untuk menyelenggarakan pernikahan di Pink Beach itu pun terpenuhi.

Dari semua perencanaan pernikahan yang mereka atur sendiri, tidak ada perdebatan di antara mereka karena selera mereka berdua sama. Maura yang selalu menyukai pilihan Arkan, dan Arkan yang tidak mempermasalahkan apapun pilihan Maura.

Bagi mereka, perencanaan pernikahan itu harus di dasari dengan persetujuan masing-masing. Sama-sama menyukai, tidak ada unsur keterpaksaan, karena bagaimanapun juga pernikahan itu adalah bagian dari diri mereka.

Arkan dan Maura yang mengurus pernikahan mereka sendiri, tidak ada campur tangan kecuali Alvarel yang membantu sedikit masalah tempat di Pink Beach itu. Memang Alvarel lah yang harus turun tangan karena nama Alvarel cukup berpengaruh di sana-tetap Maura juga turut andil meyakinkan mereka yang khawatir akan tercemarnya lingkungan.

Semuanya beres dan Arkan yang mengurus sisanya karena memang mereka tidak boleh bertemu selama dua minggu.

Bagi Arkan tentu itu adalah hal yang sangat menyiksanya. Dua minggu itu terasa sangat lama. Arkan sangat khawatir bagaimana gadis itu menjalani hari-harinya tanpa sedikitpun melakukan kecerobohan.

Seperti yang Kinara adukan saat hari pertama Maura di pingit. Gadis itu terjatuh karena tersandung karpet bulu hotel, tidak lihat-lihat jalan karena terlalu sibuk bermain ponsel. Maura terjatuh bersama ponselnya dengan kepala yang terantuk bagian belakang sofa.

Mendengar aduan Kinara, Arkan jadi sama sekali tidak bisa tidur karena terlalu mengkhawatirkan Maura. Tidak tidur sedikitpun. Merasa gemas sekaligus kesal akibat tidak bisa bertemu dengan Maura untuk memastikan gadis itu baik-baik saja atau tidak.

Pagi harinya Laura datang menenangkan Arkan dengan membawa kue buatan Maura dan mengatakan kalau Maura baik-baik saja. Hanya menimbulkan sedikit benjolan di kepalanya, selebihnya gadis itu baik-baik saja.

Justru Laura bercerita kalau Maura malah menangisi ponselnya yang retak karena terlempar mengenai dinding. Masih bisa di gunakan memang meskipun Maura tidak bisa melihat dengan jelas karena retakan itu menghalanginya membaca tulisan atau menonton video.

Sebenarnya Alvarel ingin membelikannya ponsel yang baru hari itu juga, tetapi Maura melarangnya karena ponselnya masih bisa di gunakan.

Arkan sedikit menghela nafas lega saat itu. Lebih baik ponsel Maura yang rusak total dari pada gadis itu yang kenapa-napa. Arkan tidak ada di dekatnya, dan itu masalah besar untuk Arkan sendiri.

AFTER MARRIED || (T A M A T)Where stories live. Discover now