"Marc?"

Orang yang dipanggil namanya hanya tersenyum.

Fiat menghentikan kayuhan nya dan diikuti Marc yang berhenti berlari.

"Kenapa berhenti?" Tanya Marc bingung.

Fiat menatap Marc.

"Lo ngikutin gue?" Tanya Fiat.

Marc menggeleng. "Enggak kok. Gue tadi emang kebetulan lagi jogging juga dan ya... kebetulan ketemu lo juga."

Fiat hanya mengangguk. Ia masih melihat Marc.

Ini Marc jogging, kenapa kelihatan ganteng ya?

Gaya jogging Marc sama seperti kebanyakan orang pada umumnya, tapi kenapa Marc kelihatan ganteng banget.

Marc menepuk bahu Fiat. "Lo melamun. Ada apa?" Tanya Marc.

Fiat menggeleng dan tersenyum. "Ayo kita jogging bersama." Ajak Fiat.

"Lo sepedaan, gue yang jogging." Ucap Marc dan ditanggapi kekehan oleh Fiat.

"Yang penting kita sama-sama." Ucap Fiat dan mulai mengayuh pedal sepedanya.

Marc mengikuti Fiat. Ia tersenyum, merasa senang bisa bertemu Fiat. Baru tak bertemu beberapa hari akibat libur kuliah, eh, sudah kangen aja.

"Lo sendirian aja, Yat?" Tanya Marc yang berlari-lari kecil di sisi Fiat.

Fiat mengangguk, "Iya, gue sendirian."

Marc dan Fiat lumayan banyak mengobrol selama mengelilingi lapangan dan berakhir di warung bubur yang letaknya berada di pinggir jalan.

"Bu, buburnya dua ya." Ucap Marc.

"Campur gak, Yat?" Tanya Marc kepada Fiat.

Fiat mengangguk dan duduk di meja kosong.

"Bubur dua campur ya, Bu. Minta sate usus sama hatinya seporsi ya, Bu. Minumnya dua air mineral. Makasih, Bu." Ucap Marc dan ikut duduk di dekat Fiat.

Mereka terdiam cukup lama, sampai akhirnya Fiat membuka suara.

"Kegiatan selama liburan ini... lo udah ngapain aja, Marc?" Tanya Fiat.

Marc menatap Fiat. Kegiatan kesukaan Marc beberapa waktu belakangan adalah memandang wajah manis Fiat.

"Selama liburan ini, gue lebih banyak di rumah aja. Teman-teman gue sibuk masing-masing, jalan sama pacar masing-masing dan ada juga yang pergi liburan." Ucap Marc.

"Kenapa lo gak pergi liburan juga?" Tanya Fiat.

Tak lama bubur dan minuman mereka datang.

"Makasih, Bu." Ucap Marc dan Fiat bersama.

Marc kembali menatap Fiat. "Gue gak mau pergi sendirian. Lebih enak pergi liburan kalau ada temannya." Jawab Marc.

Mereka kembali terdiam dan menyantap sarapan mereka.

"Fiat, gimana kabar lo?" Tanya Marc tiba-tiba.

Fiat menatap Marc dengan sebelah alisnya terangkat.

"Seperti yang lo liat. I'm good." Jawab Fiat dan kembali menyantap buburnya.

"Hati lo sudah sembuh?"

Fiat terdiam dan menatap Marc dalam diam. Marc yang ditatap merasa salah tingkah.

"Sorry, maksud gue-" ucapan Marc terputus.

"Santai aja. Gue ngerti apa maksud lo kok." Ucap Fiat dan terkekeh kecil. "Gue udah gak papa, Marc. Itu semua sudah lewat, biarlah berlalu." Ujar Fiat dan tersenyum sangat manis sekali.

THE NEIGHBOR - GMM✓Where stories live. Discover now