16

2K 332 90
                                    

[Visualisasi Juanda, duh gantengnya mana kuat]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Visualisasi Juanda, duh gantengnya mana kuat]


Nana menatap bass di tangannya, meletakkanya ketika Dery mengatakan Juanda tidak kunjung bisa dihubungi. Lelaki itu kembali menekan beberapa tombol di ponselnya, berharap Juanda dapat memberikan kabar dan kejelasan.

"Der, gue cabut dulu, deh."

"Kemana? Expo tinggal dua hari, Na. Jangan main-main lo,"

"Iya. Ini makanya gue mau ke kos Juanda. Mau mastiin dia ada di sana, gak,"

"Emang tadi dia gak masuk kelas, Na?" Sena melepas airpods dari telinganya, menatap Nana serius.

"Enggak. Dah, gue cabut dulu, ya. Ntar kalo ada kabar, gue chat di grup." Nana menarik ranselnya dan berjalan menuju pintu keluar, buru-buru melaju dengan motornya begitu ia sampai di parkiran. Perasaan Nana tidak enak, hal ini yang membuatnya memilih berhenti latihan dan bangkit untuk mengunjungi kos Juanda.

Begitu sampai di depan kos, Nana memarkirkan motornya asal dan turun dengan cepat. Ia berhenti ketika wajah seseorang yang ia kenal tampak di penglihatannya.

"Ben, lo liat Juanda, gak?"

Ben menggeleng. "Hari ini dia gak keliatan keluar, tuh. Gue dari pagi udah ngerjain tugas di ruang tamu. Kenapa? Bolos dia?"

"Iya. Dia kenapa, ya?"

"Mana gue tau, kan yang temennya elo, Na."

"Lo kan juga temennya, Ben."

"Tapi kan lo sohibnya,"

"Yaudah." Nana menepuk pundak Ben. "Gue coba ke kamarnya aja."

"Yoi."

Beberapa gedoran di pintu terdengar, namun Nana tidak kunjung mendapat jawaban. Suara Nana yang berkali-kali menyebut nama Juanda juga tidak dihiraukan. Nana tentu merasa khawatir, ia cemas bukan main. Setelah mencoba mengumpulkan tenaga dalam, Nana bertekad mendobrak pintu kayu kamar kos Juanda.

Satu.. dua.. tiga..

"Anjing!" Tubuh Nana terjatuh ke lantai, membuat Juanda yang barusan membuka pintu menatapnya heran.

"Lo kenapa, Na?"

"Kenapa pintunya baru lo buka pas gue mau dobrak, bego?! Punggung gue rasanya remuk ini nyatu sama lantai,"

"Lagian, lo kaya main ninja warrior aja. Kalo lo dobrak, terus rusak, gue gantinya gimana?!"

"Lo gak punya rasa kasihan apa?! Bantuin dulu!"

Juanda menggeleng pelan, mengulurkan tangannya untuk membantu Nana. "Lebay."

"Lo kemana aja, dah?!" Nana menerima sambutan tangan Juanda, bangkit dan segera membersihkan tubuhnya yang barusan terhempas ke lantai. Ia menekan punggungnya yang terasa sakit, menjatuhkan diri di tempat tidur Juanda.

Crazy Rich BaeWhere stories live. Discover now