12

2.3K 347 88
                                    

Mobil Yeri akhirnya memasuki pelataran cafe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil Yeri akhirnya memasuki pelataran cafe. Selama beberapa menit, Yeri masih belum merasa siap untuk keluar dan masuk ke dalam. Ia merogoh tasnya, menarik napas panjang sebelum akhirnya turun.

Tangannya dengan ragu membuka pintu cafe, begitu pula dengan wajahnya yang terpaksa ia naikkan untuk menemukan orang yang ia cari.

Sebuah lambaian kecil yang biasanya dapat membuat Yeri merasa senang kini memberikan perasaan gugup luar biasa di dadanya. Yeri memaksakan sebuah senyum, dengan berat berjalan ke arah orang itu.

"Udah lama nunggunya?" Yeri duduk, meletakkan tasnya di atas meja.

"Gak begitu lama, kamu mau pesan apa?"

"Enggak, deh, aku gak bisa lama."

Suasana hening yang tercipta beberapa menit selanjutnya membuat Yeri mengatai dirinya sendiri. Semuanya terasa asing, namun ia pada akhirnya harus menerima hal ini.

"How are you?"

"Fine."

"Glad to hear that," senyum Hyuga mengembang, membuat kedua matanya menatap Yeri dengan kilatan yang biasa hadir bersama perasaan bahagia milik Hyuga.

"Jadi, kamu kenapa manggil aku ke sini?"

"Kamu sibuk banget, ya?" Hyuga tertawa kecil.

Yeri memalingkan wajahnya, tidak berani menatap ke arah mata Hyuga. Ia nengangguk, berdehem untuk melegakan tenggorokannya.

"Menurutku rasanya gak benar aja kalau gak ngasih tahu kamu, jadi sorry if you're busy. I don't know that."

"Enggak, kok. Aku cuma ada kerjaan abis ini."

"I know you feel uncomfortable." Hyuga menyentuh kepalanya, ikut merasa canggung dalam situasi yang mereka ciptakan.

"No, it's okay."

"Thank you for coming, tho,"

Yeri hanya memberikan anggukan singkat sebagai balasannya.

Hyuga menarik napas, mengepal tangannya erat. Ia merasa ragu, namun juga merasa harus segera mengatakannya.

"Aku bakal ambil student exchange ke New York mulai semester depan."

Mata Yeri membulat sempurna. Bibirnya tertahan, ingin sekali rasanya menyemburkan banyak pertanyaan. Ia menatap Hyuga tidak percaya, mencoba memutar otaknya untuk mengingat pertukaran pelajar seperti apa yang sudah dipertimbangkan Hyuga.

"You didn't tell me anything about it? Why so sudden?! Bentar lagi semester ini juga habis, Ga," mata Yeri menyipit, menatap Hyuga tidak percaya.

"Aku pernah cerita, kok. Waktu itu, aku bilang pengen coba beberapa pertukaran pelajar."

"Dan apa yang bikin kamu berpikir kamu harus nerima itu?"

Crazy Rich BaeWhere stories live. Discover now