11

2.6K 357 75
                                    

Heyyo sorry bgt baru bisa update. Chapternya yang tinggal dipublish tiba-tiba hilang karena wp error. Jadilah kudu ditulis ulang, jadi sorry kalau ada typoㅠㅠ I did my best kwkwkwk. Enjoy, luvs, jangan lupa vote and comments<333









*
*
———

"Kamu gak apa-apa?" Doy menatap Joy serius, membuat diskusi mereka malam itu seketika berhenti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu gak apa-apa?" Doy menatap Joy serius, membuat diskusi mereka malam itu seketika berhenti.

"Ah, enggak. Kepala saya cuma agak pusing."

"Ya sudah, lebih baik kamu istirahat dulu. Biar saya yang jabarkan catatan selanjutnya."

"Enggak, Pak. Gak apa-apa. Kalo saya ketinggalan diskusi, nanti susah ngelanjutin ke diskusi selanjutnya."

"Kita break dulu, deh, lima belas menit. Kalian boleh cuci muka, ambil kopi, teh, biar seger." Doy berdiri dari duduknya, berjalan ke arah luar ruangan. Joy tidak bergerak, memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Lo gak mau gue ambilin apa gitu?" Seola berdiri, menatap Joy sembari mengusap rambut gadis itu.

"Enggak, Mbak."

"Lo sakit, ya?"

"Kecapekan dikit, kayanya,"

"Bilang aja, deh, ke Pak Doy. Kasihan lo nya,"

"Serius Mbak, gak apa-apa. Bentar lagi juga selesai, kan."

"Yaudah terserah," Seola berdecak, menaruh rasa kasihan pada Joy. "Gue mau telepon Jung dulu, ya?"

"Iya."

Kira-kira lima menit setelahnya, Doy kembali masuk dengan sebuah cup berisi teh hangat di dalamnya. Ia meletakkannya tepat di hadapan Joy, membuat gadis itu memandangnya dengan heran.

"Buat saya?"

"Iya."

"Kenapa repot-repot?"

"Muka kamu udah pucat banget. Itu teh hangat, kok, bukan sianida."

Joy mengangguk, segera menyeruput isi cup itu. Isinya memang teh yang masih hangat, membuat perutnya terasa lebih baik.

"Makasih,"

"Kalau badan kamu masih gak enak, besok izin aja."

"Iya."

Doy merendahkan duduknya, menatap Joy tepat di kedua bola mata gadis itu. "What are you thinking about?"

Joy menghembuskan napas berat, tidak tahu jika Doy akan menyadari kecemasannya. "This is my first time. Aku takut aku gak bisa-saya, ah, saya takut gak bisa ngelakuin ini secara maksimal. Saya takut project kita gak akan berhasil karena saya."

Crazy Rich BaeWhere stories live. Discover now