Calista bersyukur karena Arkan masih mau bersabar untuk Maura, dan Maura untungnya juga masih mencintai Arkan. Tidak bisa dibayangkan jika Arkan ikut menyerah dan Maura tak pernah mau merubah pola pikirnya. Mungkin pernikahan ini tidak akan pernah terjadi dan mereka tidak akan bisa bersama selamanya.

"Congrat's ya, Ra. Akhirnya lo nikah juga" ucapnya setelah melepas pelukan mereka.

"Belum, Ta"

Calista memutar matanya jengah. "Iya, bentar lagi"

Maura tersenyum geli. Calista ikut tersenyum. Di tatapnya lagi penampilan Maura bak bidadari hari ini.

Kebaya putih dengan ekor panjangnya yang menjuntai menyapu lantai, lalu rok batik berwarna abu-abu muda yang nampak cocok dengan kebayanya. Rambut coklat panjangnya yang di gulung indah menyisihkan beberapa helaian di bagian depan telinganya, dan tudung putih yang menutupi sebagian kepala Maura menjadi penutupan yang sempurna untuk penampilan sang pengantin.

 Rambut coklat panjangnya yang di gulung indah menyisihkan beberapa helaian di bagian depan telinganya, dan tudung putih yang menutupi sebagian kepala Maura menjadi penutupan yang sempurna untuk penampilan sang pengantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sangat-sangat cantik! Bahkan Calista tidak secantik ini di hari pernikahannya waktu lalu.

"Kenapa?" tanya Maura menyadarkannya.

Calista menghembuskan napasnya sebal. "Lo kenapa cantik banget sih?!" ujarnya yang mengundang kekehan Maura dan Kinara.

"Ciee ,,, Kak Tata iri ya?" goda Kinara dengan menyenggol lengan Calista hingga gadis itu megerucutkan bibirnya lucu.

"Semua cewek itu cantik kok, Ta" kata Maura.

"Tumben lo bijak"

"Kan lo yang ngajarin"

Calista mengulum senyumnya. "Arkan pasti gak bakal kedip liat lo nanti"

"Liat kak Rara yang no make up aja gak kedip gimana yang ini?" tambah Kinara mengundang semburat merah di pipi Maura.

"Ciee ,,, Kak Rara blushing"

"Kinar!" tegur Maura saat Kinara menggodanya lagi. Kinara makin tertawa di depannya, namun tak berlangsung lama, tawa itu tergantingan dengan raut wajahnya yang sendu.

"Lo kenapa? Kok muka lo jadi aneh gitu?"

"Kak Rara ..." lirih Kinara. Gadis itu melangkah maju dan memeluk Maura erat, wajahnya ia benamkan di bahu Maura. Maura yang merasa tak beres dengan Kinara pun mengurai pelukannya dan mengangkat wajah Kinara.

"Kenapa? Lo sakit? Atau ada yang nyakitin lo?"

Kinara menggeleng.

"Terus kenapa? Bilang sama gue" ujar Maura. Namun bukannya berbicara, Kinara malah meneteskan air matanya.

"Lah kok malah nangis?"

"Kinar sedih ..."

"Sedih kenapa?"

"Mungkin karena bakal ditinggalin lo kali, Ra" tebak Calista. Maura menatap Kinara yang menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Calista.

"Lo nangis cuma karena ini?" Kinara mengangguk lagi.

AFTER MARRIED || (T A M A T)Where stories live. Discover now