Chapter 3ー

10.5K 937 60
                                    

Hae??

Kangen aku tidak?

hehehe

mulmednya bang joon habede buat bang joon maap telat huhu:(

mulmednya bang joon habede buat bang joon maap telat huhu:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warn!ng typo's






Happy reading~~

Happy reading~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Touch, Crying, and Sadist

.

.

.

.

.

Flashback on

3 tahun lalu...

"Saya mohon! Jangan Tuan! Jangan! Kami janji akan mengembalikannya. Beri kami waktu lagi. Saya bersumpah!"

"Iya Tuan! Beri kami satu kesempatan lagi. Saya mohon!"

"Apa? Kesempatan lagi? Kalian pikir siapa kalian, hah?!"

"Kalian harusnya sadar diri, jika tidak bisa membayar maka jangan meminjam. Terima saja risikonya, hahaha!"

"Ambil semua barang berharganya. Jangan sampai tersisa satupun. Manusia seperti kalian harus dibuat mengerti."

Terlihat jika banyak pria berjas hitam itu mengeluarkan barang-barang dari rumah sederhana dengan kasar. Sang pemilik rumah hanya bisa menangis memohon hingga berlutut di depan pria berambut merah darah yang sejak tadi diam memperhatikan anak buahnya 'bekerja'.

Sold or Owned | tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang