"Yeay... Makasih Ayana yang cantik," mereka bertiga saling berpelukan.

Saat mereka sedang berpelukan, tiba-tiba Aldo datang menghampiri mereka dan bermaksud untuk menjumpai Ayana.

"Wahh... Kayaknya kalian lagi bahagia banget ya?" ucap Aldo.

"Eh, ada Aldo," ucap Ayana saat mereka melepaskan pelukan.

Aldo tersenyum "Maaf ya aku ganggu momen kalian. Aku kesini mau ngasih sesuatu untuk kamu," ucap Aldo.

"Apa itu?" tanya Ayana.

Aldo memberikan Ayana dua coklat kesukaannya. Aldo memang tau hal apa dan makanan apa yang Ayana sukai. Kebetulan saat ini Ayana sedang ingin makan coklat.

"Nih, aku bawain coklat kesukaan tuan putri," ucap Aldo.

Ayana menerima coklat pemberian dari Aldo. Tentu hal ini membuat Ayana semakin senang dan bahagia.

"Makasih ya Aldo," ucap Ayana.

"Sama-sama tuan putri," balas Aldo dengan nada bercanda.

Sementara kedua sahabat Ayana yang melihat interaksi antara dua orang ini hanya tersenyum.

"Cie cie... Bagi-bagi dong coklatnya. Masa cuma Ayana aja sih yang dikasih?" ucap Sintia.

"Iya nih... Buat kita mana? Kita kan pengen dikasih coklat juga," ucap Risa.

"Kalian beli sendiri lah, atau minta aja sama pacar kalian," ucap Ayana.

"Pelit banget sih lo, bilang aja lo itu gak mau berbagi sama kita," ucap Sintia.

Aldo hanya tertawa kecil karena Sintia dan Risa iri pada Ayana. Kedua sahabat Ayana ini memang selalu iri dan jealous kalau Aldo memberikan sesuatu kepada Ayana.

"Yaudah kalau gitu, aku pergi dulu ya. Soalnya aku mau lanjutin kerjaan lagi nih," ucap Aldo.

"Oke, semangat ya Aldo," ucap Ayana.

"Iya, kamu juga semangat ya kerjanya," ucap Aldo dan Ayana hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah Aldo pergi, Ayana dan kedua sahabatnya pun kembali mengerjakan tugas mereka masing-masing. Hari ini adalah hari yang sibuk bagi mereka dan laporan pun harus segera diserahkan kepada bos mereka, yaitu Arsen.

Setelah beberapa jam kemudian menjelang makan siang, tiba-tiba ada seorang wanita yang datang ke meja Ayana.

"Permisi mbak, ada seseorang yang menitipkan ini ke saya dan katanya ini hadiah untuk mbak Ayana," ucap wanita tersebut dan memberikan Ayana sebuah bunga dan coklat.

"Dari siapa ya?" tanya Ayana.

"Maaf mbak saya kurang tau, tapi yang memberikan ini adalah seorang pria dan katanya salam cinta darinya," jawab wanita tersebut.

Ayana hanya menganggukkan kepalanya dan menerima bunga dan coklat tersebut. Ia sempat berpikir juga, sebenarnya hadiah ini pemberian dari siapa.

Apa ini hadiah dari Mas Arsen ya? Mungkin sebagai tanda sayang dan cintanya sama aku, batinnya.

"Ayana, ini hadiah dari siapa?" tanya Sintia.

"Nggak tau, katanya hadiah ini dari seorang pria dan dia salam cinta sama aku," jawab Ayana.

"Mungkin itu dari suami lo kali?" ucap Risa.

"Maybe," ucap Ayana.

Karena merasa penasaran dengan hadiah ini, Ayana memutuskan untuk pergi ke ruangan Arsen sekaligus untuk makan siang bersama. Tapi saat ia sampai di ruangan Arsen, ternyata Arsen tidak ada.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now